Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjalar dan me
<!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom:
0.21cm } –
Perkembangan
teknologi informasi saat ini telah menjalar dan memasuki setiap dimensi
aspek kehidupan manusia. Teknolgi informasi saat ini memainkan peran
yang besar didalam kegiatan bisnis, perubahan sturktur organisasi, dan
mannajemen organisasi. Dilain pihak, teknologi informasi juga memberikan
peranan yang besar dalam pengembangan keilmuan dan menjadi sarana utama
dalam suatu institusi akademik. Mengutip apa yang dikatakan kadir
(2003), secara garis besar, teknologi informasi memiliki peranan : 1)
dapat menggantikan peran manusia, dalam hal ini dapat melakukan otomasi
terhadap tugas atau proses; 2) memperkuat peran manusia, yakni dengan
menyajikan informasi terhadap suatu tugas dan proses; 3) berperan dalam
restrukturissi terhadap peran manusia, dalam melakukan
perubahan-perubahan terhadap kumpulan tugas dan proses. Berdasarkan
pemahaman diatas, maka kehadiran teknologi informasi telah memberikan
kekuatan dan merupakan potensi besar jikalau dimanfaatkan dengan baik.
Mengacu
pada paparan diatas, tentunya peranan teknologi informasi terkhususnya
internet tidak dapat disangkal dan telah memberikan kontribusi yang
besar. Roy suryo (2005), telah memberikan gambaran kepada kita bagaimana
teknologi informasi telah memainkan peranan yang penting dalam suatu
komunikasi informasi. Dimana pada tahun 50-an media komunikasi yang
dipakai adalah jam dan kura-kura, pada tahun 50-an s.d 70-an, media yang
dipergunakan adalah surat dan teleks, 70-an s.d 90-an media yang
dipergunakan adalah telephon dan faks, dan pada tahun 90-an sampai
sekarang, maka media yang dipergunakan adalah ponsel (HP), PC
(komputer), dan internet.
Sumber : Suryo (2005)
Berdasarkan
data statistic Indonesia, terlihat bahwa terkhususnya di Indonesia,
terdapat 11,5 juta orang yang melakukan akses internet atau 5,2% dari
total penduduk Indonesia. Hal ini memberikan gambaran kepada kita bahwa
pertumbuhan pengguna internet di seluruh Indonesia berkembangan sangat
pesat dan sudah menjadi suatu kebutuhan utama bagi setiap orang.
Sumber : Suryo (2005)
Berdasarkan
statistic dunia, pada saat ini, Indonesia masih memiliki prosentasi
penduduk yang cukup rendah dalam penggunaan internet. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan sumberdaya yang ada dan ketersediaan perangkat
pendukungnya. Guna lebih rinci maka dapat dilihat dalam gambar dibawah
ini.
Sumber : Suryo (2005)
Terkhusus
untuk Negara-negara ASEAN, Indonesia masih berada dibawah Singapura,
Philiphina, Malaysia, dan Thailand. Hal ini di sebabkan karena Indonesia
merupakan Negara yang memiliki populasi penduduk terbesar dan merupakan
Negara kepulauan serta memiliki pendapatan perkapita yang masih rendah.
Keuntungan dan Kerugian Internet
Berdasarkan
paparan diatas, terlihat bagi kita bahwa teknologi iformasi, khususnya
internet memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap dimensi
pendidikan. Internet memberikan kontribusi yang sangat besar didalam
membantu setiap dimensi yang ada untuk selalu mendapatkan informasi yang
up to date. Jaringan internet merupakan salah satu jenis jaringan yang
popular dimanfaatkan, karena internet merupakan teknologi informasi yang
mampu menghubungan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan
informasi dari berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dipakai secara
bersama-sama. Demikian juga dalam dunia pendidikan, berkat adanya
jaringan internet, maka dapat membantu setiap penyedia jasa pendidikan
untuk selalu mendapat informasi-informasi yang terkini dan sesuai dengan
kebutuhan.
Pemanfaatan
internet pada saat ini masih berada pada level perguruan tinggi, dan
itupun belum merata. Sedangkan pada level SD sampai dengan SMU/SMK,
pemanfaatan internet masih sangat minim dan terbatas pada daerah
perkotaan yang sudah memiliki jaringan atau koneksi internet. Dilain
pihak dalam dunia pendidikan, diperhadapkan pada kendala bahwa metode
pembelajaran konvensional yang diterapkan saat ini sudah tidak memenuhi
kebutuhan dunia pendidikan yang ada.
Asep
Saepudin (2003), menyatakan bahwa pada jenjang dan jalur pendidikan
lain di mana proses belajarnya relatif masih konvensional (tatap muka),
yang sesungguhnya sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pendidikan
untuk masyarakat yang semakin kompleks, memerlukan inovasi dan media
yang mampu menangulanginya. Penulis berasumsi bahwa, dengan
diselenggarakannya program pendidikan jarak jauh seperti Program Belajar
Paket A dan Paket B, SMP Terbuka yang didirikan pada tahun 1979,
Universitas Terbuka sejak tahun 1984, serta pendidikan guru tertulis
pada tahun 1955, dan program pendidikan dan pelatihan jarak jauh di
berbagai departemen (A.P. Hardhono, 1997), termasuk usaha menuntaskan
program Wajar 9 tahun dengan memakai sistem pendidikan jarak jauh,
adalah fakta bahwa pendidikan konvensional (tatap muka) tak mampu lagi
memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat hampir di semua jenis dan
jenjang. Keterbatasan ini dikarenakan oleh beberapa kendala, di
antaranya. Pertama, kendala dari pihak pemerintah yaitu
terbatasnya dana untuk menambah lahan, gaji tenaga pengajar, serta
terbatasnya sumber daya manusia yang akan menjadi pengajar pada
institusi yang akan dibangun. Kedua, kendala dari pihak
peserta belajar (masyarakat) itu sendiri yaitu, selain jauhnya jarak
tempat tinggal dengan pusat sekolah, juga sebagian besar di antara
mereka telah bekerja. Berdasarkan pernyataan diatas, maka nampaklah bagi
kita bahwa metode yang ada saat ini tidak lagi menjamin untuk
menghasilkan kualitas sumberdaya manusia dalam dunia pendidikan. Hal ini
menyebabkan perkembangan pendidikan yang ada sat ini cenderung
tertinggal dibandingkan dengan Negara lainnya.
Guna
menjembatani ketimpangan dan kelemahan diatas, maka kehadiran teknologi
informasi, terkhususnya internet sangat penting dan mutlak dalam
memenuhi kebutuhan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, Asep
Saepudin (2005) menyatakan beberapa manfaat kehadiran teknologi
informasi terkhususnya internet: Pertama, hampir dapat
dipastikan bahwa setiap kantor telah memiliki dan menggunakan komputer.
Demikian juga pada setiap keluarga, terutama diperkotaan komputer sudah
menjadi fasilitas biasa dan dapat dioperasikan oleh hampir semua anggota
keluarga. Jumlah keluarga yang mempunyai komputer menunjukan
peningkatan sebagai hasil kemajuan dari perkembangan ekonomi. Ini
berarti bahwa jumlah masyarakat yang mempunyai akses terhadap komputer
meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, program pendidikan
berbasis komputer dapat dikembangkan untuk kelompok (masyarakat) ini. Kedua,
proses penyampain materi ajar yang akan ditransformasikan kepada
peserta belajar dapat lebih efektif dan efisien, karena di Indonesia
sudah banyaknya dibuat software pendidikan oleh para pakar komputer,
walaupun tergolong pada fase “early stage” dan bersifat sporadis dan
belum terkoordinir dengan baik. Saat ini sudah banyak software
pendidikan yang bermutu tinggi, namun biasanya software tersebut adalah
buatan luar negeri sehingga muncul kendala baru yaitu masalah bahasa inggris.
Beberapa
contoh software pendidikan yang dikenal diantaranya: computer assisted
instruction (CAI), yang umumnya software ini sangat baik untuk keperluan
remedial. intelligent computer assited instructional (ICAL), dapat
digunakan untuk material tau konsep. Computer assisted training (CAT),
computer assisted design (CAD), computer assisted media (CAM), dan
lain-lain.
Berdasarkan
pemahaman diatas, nampaklah bagi kita bahwa kehadiran internet dalam
dimensi pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak, dan sudah merupakan
kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan, maka kehadiran internet pada
dasarnya sangat membantu dunia pendidikan untuk mengembangkan situasi
belajar mengajar yang lebih kondusif dan interaktif. Dimana para peserta
didik tidak lagi diperhadapkan dengan situasi yang lebih konvensional,
namun mereka akan sangat terbantu dengan adanya metode pembelajaran yang
lebih menekankan pada aspek pemakaian lingkungan sebagai sarana
belajar. Oleh karena itu, Elangoan, 1999, Soekartawi, 2002; Mulvihil,
1997; Utarini, 1997, dalam soekartawi (2003), menyatakan bahwa internet
pada dasarnya memberikan manfaat antara lain: 1) Tersedianya fasilitas
e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan
berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan
waktu. 2) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga
keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari;
3) Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana
saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. 4)
Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan
yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih
mudah. 5) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui
internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. 6) Berubahnya
peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif; 7) Relatif lebih
efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi
atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka
yang bertugas di kapal, di luar negeri, dsb-nya.
Berdasarkan
hal tersebut, maka ada beberapa keuntungan jikalau kita menggunakan
internet sebagai media pembelajaran dalam pendidikan:
-
-
Frekuensi
tatap muka bukan lagi menjadi suatu kebutuhan yang mutlak, namun hal
ini busa diakali dengan penyediaan bahan-bahan pengajaran yang dapat
langsung diakses melalui internet
-
Para peserta didik dapat langsung mendapatkan bahan-bahan yang selalu up- to date.
-
Para peserta didik dapat memperkaya bahan-bahan yang ada dengan melakukan pencaharian di internet.
Manfaat
internet pada dasarnya tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan yang
ada. Hal ini sangat tergantung pada institusi pendidikan, apalagi
jikalau metode ini dipergunakan maka akan berimplikasi pada : 1)
ketersediaan sarana pendukung yang harus menunjang; 2) ketersediaan
jaringan internet yang memadai; 3) serta perlu pula didukung oleh
tingkat kecepatan yang memadai.
Dilain
pihak, Bullen, (2001), Beam, (1997), dalam Soekartawi (2003),
menyatakan bahwa kelemahan penggunaan internet adalah : 1) Kurangnya
interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam
proses belajar dan mengajar; 2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik
atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek
bisnis/komersial; 3) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah
pelatihan daripada pendidikan; 4) Berubahnya peran guru dari yang semula
menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut
mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT; 5) Siswa yang tidak
mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal; 6) Tidak semua
tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan
masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer); 7) Kurangnya
tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal-soal internet; dan
8) Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Berdasarkan
pemahaman diatas, maka nampaklah bagi kita bahwa internet pada dasarnya
memiliki peranan yangcukup besar dan sangat penting dalam pengembangan
pendidikan. Namun hal ini juga perlu ditunjang oleh ketersediaan
sarana-prasarana yang mendukung, serta kesiapan pendidikan dan peserta
didik untuk beradaptasi dengan teknologi internet.
Penutup
Perkembangan
teknologi informasi saat ini telah menjalar dan me <!– @page {
size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>
Pada
dasarnya internet memberikan kemudahan bagi kita didalam mengembangkan
pendidikan dan pengajaran dalam bidang IPS dan sosiologi. Kehadiran
internet untuk saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi siapa saja, tidak
terbatas hanya pada pelaku bisnis, namun hal ini juga udah merambah
dalam berbagai bidang, terutama dunia pendidikan. Namun untuk menjadikan
internet sebagai basis pengajaran, kelemahan utamanya adalah
ketrsediaan sarana prasarana pendukung seperti jaringan internet,
ketersediaan komoputer, dan berbagai sarana lainnya yang mesti disedia.
Selain itu, perlu juga didukung dengan tingkat akses yang memadai.
Guna
mencapai tingkat pembelajaran yang efektif, maka sudah semestinya
setiap institusi pendidikan memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi. Oleh karena itu, sudah saatnya kita perlu memikirkan
pemanfaatan teknologi informasi d.h.i. internet dalam setiap
pengembangan kurikulum dan bahan ajar di setiap sekolah.
-
Daftar Acuan
Soekartawi, 2003., Prinsip Dasar E-learning : Teori dan Aplikasinya di Indonesia, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003
Oos M. Anwas, 2003, Model Inovasi E-Learning Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003
Asep Saepudin, 2003, Penerapan Teknologi Informasi dalam Penddikan Masyarakat, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003
Notodirojo, KMRT, Roy, Suryo,
2005., Teknologi Internet Mobile, Seminar Nasional Internet Mobile –
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi – UKSW
Kadir, Abdul, 2003., Pengenalan Sistem Informasi, Andi Jokjakarta