PENYELESAIAN PEKERJAAN
7.1 Terminasi Kabel serat Optik
Terminasi kabel serat optik maupun
pencabangan kabel serta optik harus dilaksanakan dengan baik dan teratur, agar
memudahkan dalam pelaksanaan administrasi kabel maka setiap titik terminasi harus
diberikan identitas yang jelas meliputi nama/ nomor kabel, nama/ nomor fiber
dan nama/ nomor terminal.
Terminasi
kabel serat optik di sentral maupun di gedung masing-masing dilaksanakan pada Fiber Distribution Frame (FDF) atau Optical Termination Board (OTB),
sedangkan untuk terminasi kabel serat optik di perangkat outdoor dilaksanakan pada terminal yang ada didalam perangkat
tersebut
7.1.1 Fiber Distribution Frame (FDF)
Fiber
Distribution Frame (FDF) merupakan titik terminasi kabel serat
optik outdoor dengan kabel serat
optik indoor, FDF terdiri dari 2
(dua) bagian yaitu bagian yang menuju jaringan dan bagian yang menuju sentral.
7.1.2 Pemilihan lokasi FDF
Pertimbangan
pemilihan lokasi untuk penempatan FDF sebagai berikut :
a. FDF dipasang
pada ruangan khusus yang bersih dan mempunyai ventilasi udara yang baik.
b. Ruangan yang dipilih harus direncanakan
secara terpadu dan cukup untuk pengembangan dikemudian hari.
c. Penempatan FDF harus dipasang teratur dan
berurutan disesuaikan dengan hasil survey yang telah dilakukan.
d. Pemasangan FDF sebaiknya dekat dengan
perangkat JARLOKAF sehingga dapat mengurangi rugi-rugi transmisi dan pig tail tidak terlalu panjang.
e. Lokasi FDF dipilih pada tempat yang aman,
mudah dijangkau, serta tidak mengganggu perangkat existing (bila ada).
7.1.3 Pemasangan FDF
Langkah pemasangan FDF sebagai
berikut :
a.
Pasang rak FDF dengan kokoh dan tidak miring
pada lokasi yang benar dan tidak mengganggu lalu lintas personil.
b.
Pasang pentanahan pada rak FDF kemudian
integrasikan dengan pentanahan perangkat sentral/ transmisi.
c.
Pasang bagian bawah rak FDF dengan angker
agar terpasang mati pada lantai.
d.
Pasang kabel tray dari dan ke FDF untuk lintasan kabel.
7.1.4 Terminasi kabel pada FDF
Prosedur terminasi terminasi kabel pada FDF
adalah sebagai berikut :
a.
Terminasikan kabel serat optik indoor pada panel konektor FDF adalah
sebagai berikut :
b.
Terminasikan kabel serat optik outdoor pada panel konektor FDF adalah
sebagai berikut :
c.
Pemasangan fiber optik pada splice cassette.
d.
Penyambungan fiber sebagai berikut :
e.
Cara menggulung extra length pada splice cassete sebagai berikut :
f.
Cara mengikat fiber pada splice cassete sebagai
berikut :
g.
Konektor maupun ujung patchcord yang tidak digunakan harus selalu tertutup oleh dush cap.
h.
Untuk mencegah serangga pada rak FDF maka
diperkenankan untuk dipasang kapur barus.
i.
Patchcord yang
dipakai harus sesuai dengan spek dan mempunyai panjang yang cukup, tempatkan
sisa panjang (extra length) patchcord tersebut pada cable
drawer atau cable guide.
7.1.5 Pemasangan OTB
OTB biasanya dipasang di dinding,
namun cara pemasangannya hampir sama dengan pemasangan FDF.
7.1.6 Passive Splitter (PS)
Passsive
Splitter (PS) adalah tempat
pencabangan serat optik secara pasif, dapat dipasang di sentral, di jaringan
maupun di sisi pelanggan. Namun agar perangkat T-AURORA dapat difungsikan dalam
jaringan kabel serat optik maka penempatan PS direkomendasikan di sisi sentral.
a Pemasangan Passive Splitter di Closure
1)
Pasangkan splitter
arrays pada splitter module.
2)
Lindungi serat optik yang keluar dari splice cassette dengan selongsong plastik.
3)
Perlu diperhatikan bahwa bend radius (radius
bengkokan) serat optik tidak boleh kurang dari 30 mm.
4)
Lakukan penyambungan serat optik dari PS
dengan serat optik yang menuju OLT dan ONU.
5)
Berikan label untuk setiap serat optik dan PS
yang dipasang.
6)
Lakukan pengukuran redaman pada splitter module dengan cara menyalurkan sinyal optik melalui splitter tersebut dan pada ujung yang
lain lakukan pengukuran dengan power meter.
7)
Tutup splitter
module dengan closure.
b. Pemasangan Passive Splitter di Kabinet
1)
Pasangkan splitter
arrays pada splitter module.
2)
Lindungi serat optik yang keluar dari splice cassette dengan selongsong
plastik.
3)
Perlu diperhatikan bahwa bend radius (radius bengkokan) serat optik tidak boleh lebih kurang
dari 30 mm.
4)
Lakukan penyambungan serat optik dari PS
dengan serat optik yang menuju OLT dan ONU.
5)
Berikan label untuk setiap serat optik dan PS
yang dipasang.
6)
Lakukan pengukuran redaman pada splitter module dengan cara menyalurkan
sinyal optik melalui splitter
tersebut dan pada ujung yang lain lakukan pengukuran dengan power meter.
7)
Pasang splitter
module pada slot splitter cabinet.
0 komentar:
Posting Komentar