Another Source

Jumat, 03 Februari 2012

Prosedur Instalasi dan Pengoperasian Perangkat TV UPLINK

A. Proses Produk dan Jasa


1.1.            Alat dan Bahan
Tabel 2.2 Tabel Alat dan Bahan
NO
Nama Alat dan Bahan
Spesifikasi
Satuan
Jumlah


1
Kamera
Standar Telkom
Unit
1

2
DSNG
Standar Telkom
Unit
1

3
Up Converter
Standar Telkom
Unit
1

4
HPA
Standar Telkom
Unit
1

5
LNA
Standar Telkom
Unit
1

6
LNB
Standar Telkom
Unit
1

7
TV Monitor
Standar Telkom
Unit
1

2.3.      Gambar Kerja

 
Gambar 2.1. Gambar Kerja TV Uplink

2.4.      Prosedur Pengerjaan
2.4.1.   TV Uplink
TV Uplink adalah jasa layanan broadcast via satelit dari lokasi acara /lokasi tujuan. Manfaat dari TV Uplink yaitu dapat digunakan untuk siaran langsung (live program), siaran tunada aau playback program, juga digunakan untuk interaktif video conference. Jasa layanan TV Uplink ini berdasarka pemakaiannya terbagi atas 2 yaitu pemakaian temporer dan pemakaiana tetap.

Pengguna jasa TV Uplink diantaranya kantor berita, pemerintah pusat/daerah, da stasiun TV. Kantor berita digunakan untuk mengirimkan suatu berita dari suatu daerah untuk dikirimkan ke kantor berita pusat. Pemerintah pusat/daerahmenggunakan jasa TV Uplink untuk menyiarkan acara khusus yang berhubungan dengan pemerintahan misalnya upacar kemerdekaan, pemilihan Presiden dan wakilnya.

2.4.2.      Sistem Digital dan Sistem Analog TV Uplink
2.4.2.a.Sistem Digital TV Uplink
Teknologi Digital memberikan biaya murah dibandingkan dengan analog, dimana beberapa sinyal TV dapat dipancarkan ke satelitpada transponder yang sama, melalui protokol MCPC.
Adapun ciri-ciri sistem digital yaitu handal, stabil, dan fleksibel. Pihak-pihak yang menggunakan sistem Digital TV Uplink adalah TV Swasta Nasional.
Gambar 2.2. Konfigurasi Sistem Digital


2.4.2.b.Sistem Analog TV Uplink
Format Analog dalam sinyal informasi TV berbentuk sinusoida yang disalurkan terus menerus. Sinyal ini berfungsi sebagai carrier yang ditumpang oleh sinyal gambar. Adapun jenis modulasi yang digunakan adalah (Frekuensi Modulation).
Sistem ini mempunyai bandwidth yang lebar yaitu 36 MHz atau satu transponder satelit akibatnya biaya sewa transpondernya mahal. Namun sebaliknya disisi terima biayanya murah karena memakai perangkat yang sederhan dan telah banyak diproduksi. Sistem ini masih digunakan oleh stasiun TV TVRI.

2.4.2.      Portable dan Mobile TV Uplink

Menurut jenisnya TV Uplink terdiri atas dua jenis yaitu Portable TV Uplink dan Mobile TV Uplink.

Portable TV Uplink biasanya digunakan untuk pengiriman dari TV Studio baik live maupun siaran tunda. Sedangkan Mobile TV Uplink lebih diperuntukkan untuk pengiriman gambar dari lapangan misalnya meliput pertandingan bola.

Gambar 2.3. Konfigurasi Portable dan Mobile TV Uplink


2.4.2.      Fungsi dan Cara Kerja Perangkat TV Uplink
Untuk proses kerja secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut :
2.4.4.a.Di Ruang Studio
§  Kamera
Kamera berfungsi untuk menangkap gambar yang akan dikirim. Hasil dari tangkapan kamera akan diinputkan ke video mixer sebagai input pertama.
§  VTR (Video Tape Recorder)
Selain untuk memutar video rekaman, VTR juga berfungsi merekam ganbar yang ditangkap oleh kamera. Output dari VTR menjadi input kedua video mixer.
§  Komputer editing/Presentasi
Fungsi dari komputer editing diantaranya untuk menyisipkan running teks pada layar (editing video atau audio). Input dari komputer editing tersebut diinputkan ke video mixer sebagai input ketiga.
§  Video Mixer
Fungsi dari video mixer yaitu untuk mencampur gambar dari kamera, VTR, dan komputer editing. Output video mixer menjadi inputsalah satu dari DSNG. Hasil mixing dari video mixer dapat dimonitor melalui pesawat televisi (Uplink Monitor dan Preview monitor).
§  Audio Receiver
Untuk menerima sinyal audio, audio receiver dapat berupa Receiver Mic Wireless atau Telephone Hybrid (dari microphone). Sinyal audio juga berasal dari komputer editing dan VTR.
§  Audio Mixer
Untuk mencampur sinyal audio dari Audio Receiver. Output dari audio Mixer berupa sinyal audio Right dan Left. Sinyal audio ini dikuatkan oleh amplifier lalu diinputkan ke DSNG.
§  Distribution Amplifier
Berfungsi untuk menguatkan sinyal audio sebelum masuk ke DSNG.
§  TV Monitor
Selain berfungsi untuk memonitor sinyal audio video (Uplink Monitor dan Preview monitor), TV Monitor juga dapat dipakai untuk mengatur urutan gambar yang akan dikirim dengan menggunakan Preview Monitor.
§  Active Speaker
Berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal audio/suara.

 
b.Di Stasiun Bumi
§  DSNG + Receiver
DSNG berfungsi sebagai modulator pada TV Uplink. Input DSNG berupa sinyal video dari video mixer, dan sinyal audio left dan right. Keluaran DSNG berupa sinyal IF dengan frekuensi yang bisa dipilih (tersedia 4 channal). Pada sisi terima, DSNG berfungsi sebagai receiver sinyal dari LNB.
§  Up Converter
Berfungsi untuk mengubah sinyal IF menjadi sinyal RF sesuai dengan transponder yang digunakan. Adapun transponder untuk TV Uplink yaitu 3H, 5H, 8H.
§  HPA (High Power Amplifier)
Berfungsi untuk menguatkan sinyal RF sebelum ditransmit ke satelit oleh antena.
§  LNB (Low Noise Block)
Perangkat ini berfungsi untuk memblok noise dari sinyal RF. Selain itu, pada perangkat LNB terjadi proses translasi frekuensi dari sinyal RF 4 GHz menjadi sinyal L band 1 GHz. Sinyal L band menjadi input pada DSNG + Receiver dan dapat pula diinputkan langsung pada TV Receiver.
§  TV Receiver
Input TV Receiver berupa sinyal L band dari LNB. TV Receiver mempunyai fungsi yang hampir sama dengan receiver pada DSNG. TV Receiver ini biasanya digunakan untuk penerimaan gambar/liputan dari luar lokasi stasiun bumi.

2.4.2.      Prosedur Instalasi dan Pengoperasian Perangkat TV Uplink
2.4.5.1.Standard Operational Procedure (SOP) DSNG
o   Menghidupkan DSNG
Tekan on saklar di panel belakang perangkat. Tunggu sampai self test selesai kira-kira 20 detik, yang akan ditandai dengan munculnya tampilan pada display sepeti dibawah ini 

 
Dengan tanda lain menyalanya 3 buah led indikator :
Local Control, warna kuning ; Alarm , warna merah ; Power warna hijau.
Untuk selanjutnya perangkat siap dilakukan setup.
Diasumsikan parameter yang digunakan untuk Transmit TV Digital adalah
Modulator : Frekuensi IF = 70 MHz
                    Symbol Rate = 6.0 m/s
                     FEC Rate     =  ¾
Video        : PAL, 6.0 Mbps
Audio        : Channal-A, Test tone, Stereo, Analog 20 K.Ohm, 256 Kbps.
*      Tekan tombol setup, sampai green led menyala.
*      Tekan tombol modulator, sampai green led menyala, akan diampilkan fungsi parameter modulator tersebut.
*      Tekan tombol video, sampai green led menyala, akan diampilkan fungsi parameter video tersebut.
*      Tekan tombol audio
Untuk meyakinkan/mengetahui bahwa DSNG diatas sudah beroperasi dengan benar, maka perlu dibuktikan denan melihat hasil penerimaan dari sub perangkat IDR, dengan melakukan IF Loopback DSNG.
*      Mematikan DSNG
Untuk Mematikan Perangkat DSNG, tidak prosedur lain tetapi bisa langsung di OFFkan saklar panel belakang.
2.4.5.2.Proses Instalasi Perangkat DSNG
§  Sebelum dilakukan setup pada perangkat DSNG khususnya pada receiver PSR 3000, yakinkan lebih dulu bahea input receiver berupa sinyal L band telah tersambung dengan kabel dari arah antena sb, yakni pada output LNA antena tersebut.
§  Hidupkan power receiver PSR 3000 dengan catuan 220 VAC, sehingga perangkat berada pada posisi stand-by.
§  Siapkan infra red headset sebagai kontrol receiver PSR 3000.
§  Sambungkan output audio/video dari receiver ke input audio/video TV Monitor.
§  Hidupkan LNB power dari switch di panel belakang receiver.
§  Lakukan setup receiver sesuai prosedur yang telah ditenukan.
2.4.5.3.Parameter-parameter Perangkat DSNG
            Perangkat DSNG terdiri dari:
*      Modulator, terdiri dari fungsi/parameter :
§  IF Output              : menunjukan ada tidaknya power output dari                                                 DSNG
§  IF Power               : menunjukan besarnya power/level IF (-27~ + 5                                              dBm)
§  TX Bandwidth      : dapat diset antara 2~16 MBps
§  FEC Rate              : ada lima pilihan : ½, 2/3, ¾, 5/6, 7/8.
§  Simbol rate            : dapat diset antara 1.5 ~ 16 Mbps
§  IF Frekuensi          : dapat diset sesuai kebutuhan transponder satelit 70                                       MHz ± 20 MHz atau 140 MHz ± 40 MHz.  
§  Spect Inversion     : posisi on maka Spectrum Inversion IRD harus                                               OFF  
§  IF Reset Power     : disesuaikan dengan level IF Power
§  Modulation           : menunjukan ada tidaknya modulasi audio video.

*      Video, terdiri dari fungsi/parameter :
§  Video Source        : ada 8 pilihan sistem yang dipakai adalah PAL
§  Line Standard       : ada 2 pilihan, sistem yang dipakai 625 lines
§  Video Bit Rate      : maksimum sebesar simbol ratenya
§  Low Delay Mode  : ada 3 plilihan, sistem yang kita pakai posisi on
§  O/P Video Loss    : ada 2 pilihan, pilih salah satu

*      Audio, terdiri dari 2 channel A dan B, masing-masing channel mempunyai fungsi/parameter yang sama, yaitu :
§  Ch-A                     : mempunyai 3 mode on, mute, tone
§  CH-A Coding       : mempunyai 4 pilihan : mono, stereo, dual mono,                                           dan joint stereo.
§  CH-A Type           : mempunyai 3 pilihan : digital, analog 600 S,                                                  analog 20 KS
§  CH Bit Rate          : ada 10 pilihan
§  CH-A Language   : ada 15 pilihan bahasa
§  CH View Level     : menunjukan level audio input DSNG

*      Receiver, dapat digunakan untuk menerima sinyal digital dari satelit maupun menerima loopback IF atau BB dari DSNG itu sendiri, dengan beberapa fungsi/parameter :
§  Receiver mode : ada 2 pilihan, Independence dan Tracking
a.       Independence untuk menerima sinyal L-Band (digital)
b.      Tracking utuk menerima sinyal loop dari DSNG
c.       Input interface                        : ada 3 pilihan, internal, IF dan L-Band.                                              Internal untuk menerima sinyal IF dari                                                 DSNG dengan men-jumper terminal IF                                            monitor output ke IF IRD
d.      Setup tuner                  : terdiri dari 4 fungsi/parameter
e.       Carrier frekuensi         : frekuensi center RF Downlink
f.       LNB LO Frekuensi     : 5150 MHz sesuai LO LNB-nya
g.      LNB Poweer               : ON/OFF
h.      Polarizatioan               : H/V
i.        Setup demod.              : terdiri atas 2 fungsi/parameter
j.        BER Alarm Treshold  : untuk mentreshold BER yang terendah
k.      Signal LVL Treshold  : untuk mentreshold level yang terendah

2.4.5.4.Standard Maintenance Procedure (SMP) Perangkat TV Uplink
            Tujuan mengadakan pemeliharaan pada perangkat TV Uplink adalh agra perangkat dapat tetap terpelihara sehingga perangkat dapat bekerja secara optimal tanpa ada gangguan baik dari luar maupun dari dalam perangkat itu sendiri.

2.4.5.5.Trouble Shooting / Analisa Gangguan
            Pada perangkat TV Uplink yang terdapat pad SB Makassar sering terjadi gangguan. Ganguan tersebut biasanya diakibatkan karena perangkat itu sendiri (faktor internal) dan karena adanya gangguan pada sistem transmisi dan gangguan pada atmosfer (faktor eksternal)
            Untuk analisa gangguan pada perangkat itu sendiri dilakukan dengan proses penginstalan perangkat itu sendiri. Sedangkan pada sistem propagasi, gangguan yang dapat diakibatkan adalah dengan timbulnya carli (carrier liar) dan flicker yang terjadi pada perangkat TV Uplink.
            Carli adalah carrier yang tidak diketahui sumbernya, waktu munculnya tidak pasti, dan bentuknya bervariasi. Carli biasanya disebabkan konfigurasi wiring dan frekuensi pancar tidak sesuai dengan standar yang ditetapkanoleh SPU Cibinong.
            Cara mengatasinya :
            Pada spectrum Analyzer kita memonitor carli yang ada pada transponder. Jika carli yang didapatkan terlalu besar atau tinggi maka frekuensi yang dekat dengan carli tersebut dipindahkan ke daerah frekuensi yang bersih, tetapi sebelumnya lakukanlah koordinasi ke SPU Cibinong.

2.4.            Hasil Yang Dicapai
Setelah melaksanakan proses pengerjaan, hasil-hasil yang kami peroleh adalah sebagai berikut :
1.      Dapat mengetahui proses instalasi perangkat DSNG
2.      Dapat mengetahui proses pengoperasian DSNG sesuai ketentuan atau standar yang digunakan.
3.      Dapat mengetahui/memahami penggunaan portable TV Uplink dan Mobile TV Uplink.

 B. Temuan Pelaksanaan


Keterlaksanaan
3.1.a.   Faktor Pendukung
            Faktor pendukung dalam penyelesaian Proyek Tugas Akhir ini, yaitu :
1.      Adanya pemberian materi pada saat melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
2.      Adanya referensi   data-data yang dapat dijadikan acuan.
3.      Adanya arahan dari pembimbing

3.1.b.   Faktor Penghambat
Faktor penghambat dalam penyelesaian Proyek Tugas Akhir ini, yaitu :
1.      Kurangnya kesempatan untuk mengenal permasalhan dari industri,
2.      Kurangnya materi yang diajarkan dari sekolah
3.      Kurangnya keterampilan untuk menginstalasi dan mengoperasikan perangkat

3.2.      Manfaat Yang Dirasakan
            Manfaat yang kami peroleh setelah penyelesaian Proyek Tugas Akhir ini, yaitu :
1.      Dapat mengoperasikan perangkat DSNG sehingga indikator-indikator yang terdapat pada front panel dapat dibaca dan dapat melakukan pengaturan parameter-parameter untuk transmit TV Digital.
2.      Dapat menginstalasi perangkat DSNG sehinnga pengintegrasian power supply dengan perangkat dapat dilakukan.
3.      Dapat mengetahui kapan Porteble TV Uplink dan Mobile TV Uplink digunakan.

3.3.      Pengembangan/Tindak Lanjut
            Untuk pemanfaatan sewa transponder dikembangkan untuk komunikasi pada era yan belum terlayani oleh operator telekomunikasi



0 komentar:

Posting Komentar