I.
INSTALASI
GROUNDING
a. Siapkan
material dan bahan yang akan di gunakan, yaitu Elektroda, berupa tembaga atau
besi penghantar lainnya. Tembaga ini dikubur dalam posisi vertikal ke dalam
tanah yang lembab dengan menggunakan palu. Dengan kedalaman tembaga semakin
dalam adalah lebih baik. Bahan lainya adalah kabel dengan spesifikasi minimum
kabel dengan ukuran 2,5” yang dihubungkan dengan aliran grounding instalasi
rumah.
b. Bor
tanah di tepi bangunan yang akan di grounding.
c. Masukkan
pipa ledeng ke dalam lubang tersebut.
d. Pasang
kabel tembaga khusus ground, dengan dibagian ujungnya dipasang terlebih dahulu
batang tembaga sepanjang kurang lebuh 1 – 1,5 meter.
e. Masukkan
batang tembaga ke dalam lubang sampai dasar lubang.
f. Sisa
kabel tembaga yang masih tampak di bagian ujung lubang di permukaan tanah
segera dihubungkan dengan kabel ground yang berasal dari peralatan yang akan di
grounding.
g. Agar
ujung kabel ground tersebut tidak goyang, ada baiknya ujung lubang ground
tersebut ditutup dengan semen sehingga hanya tampak ujung kabel tembaga saja di
atasnya.
II.
KABEL ANTENA
MICROWAVE
Coaxial Cable (Kabel Coaxial) adalah suatu jenis
kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat
yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput
konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang
tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan
plastik (dielectric
insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di
antara tembaga dan “metal
shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang
gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain.
Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan
ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar. Kabel
coaxial diselimuti oleh beberapa pelindung diantaranya pelindung luar,
pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting, dimana pelindung-pelindung
tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
§ Pelindung
luar ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar ini digunakana
untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik yang keras dan juga untuk
melindungi dari gangguan hewan-hewan pengerat (sehingga bahannya biasanya
dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh hewan pengerat seperti tikus).
§ Pelindung
berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari EMI (ElectroMagnetic
Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di sekitarnya,
sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kabel twisted-pair (yang sangat rentan terhadap interfensi
dari luar kabel).
§ Isolator
pelastik untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel
sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi dari luar
Jenis Coaxial Cable
Jenis-jenis
Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick
coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai
diameter lebih kecil).
ü Thick
Coaxial Cable
Kabel coaxial memiliki ukuran yang
bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena
secara histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih
besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet. Adapun aturan spesifikasinya yaitu sebagai berikut:
Ø Maksimum
panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
Ø Maksimum
jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
Ø Setiap
segment harus diberi ground.
Ø Jarang
maksimum antara tap atau
pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
Ø Jarak
minimum antar tap adalah
8 feet (sekitar 2,5 meter)
ü Thin
Coaxial Cable
Kabel
coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan Tconnector dan
terminator dalam
sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Ø Setiap
ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Ø Panjang
maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Ø Setiap
segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Ø Kartu
jaringan cukup menggunakan transceiver
yang onboard,
tidak perlu tambahan transceiver,
kecuali untuk repeater.
Ø Maksimum
ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segment).
Ø Setiap
segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
Ø Panjang
minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Ø Maksimum panjang
kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Ø Setiap
segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi
III.
JENIS –
JENIS GROUNDING
Ë Pada
dasarnya ada tiga (3) jenis grounding system, yaitu:
o
Safety ground, ini untuk daya listrik
berteganggan tinggi (PLN)
o
Lightning ground, ini untuk menyalurkan petir
ke tanah.
o
RF ground, ini untuk grounding sinyal RF
(radio).
Ë Berbagai macam type grounding, yaitu:
- Ground Rod, tipe grounding yang terbuat dari kuningan untuk ground yang terhubung ke tanah dan dilengkapi dengan bak control (untuk pengukuran)
- Elektroda Pita, system grounding yang menggunakan dasar plat tembaga sebagai elektroda pita yang dihubungkan dengan kabel dengan bak control
- Elektroda Plat, system grounding yang menggunakan plat tembaga sebagai elektroda platnya yang dihubungkan dengan kabel ke bak control.
0 komentar:
Posting Komentar