PENGOPERASIAN
DAN PEMELIHARAAN
UP
/ DOWN CONVERTER
1.1 Alat dan Bahan
1.
Alat yang biasa digunakan dalam melakukan pengukuran gangguan
antara lain :
a.
Spectrum Analizer
Alat ukur yang berfungsi untuk menampilkan carrier dari suatu sinyal yang
telah termodulasi yang akan dipancarkan dengan fungsi tegangan terhadap
frekuensi.
a.
Power Meter
Alat ukur yang berfungsi untuk mengukur daya pada perangkat tersebut.
Power meter memiliki beberapa toleransi dalam pengukuran.
Toleransi ini tergantung dari power meter tersebut (merk serta harga)
a.
Avometer
Alat ukur yang berfungsi untuk mengukur nilai tegangan, arus, serta
hambatan yang dipakai oleh perangkat
tersebut.
- Bahan yang diperlukan yaitu antara lain:
a.
Coaxial
b. Power Sensor
c. Pad
2. SOP (Standard Operation Procedure)
SOP pada perangkat Up dan
Down Converter CM22943 yaitu :
- Menghidupkan
a.
On kan up dan down converter. Perhatikan indicator alarm
tidak ada yang menyala
b.
Tunggu beberapa saat untuk inisialisasi samapai display
menyala dan pastikan indicator mute dan local menyala
c.
Untuk mengubah parameter tekan tombol menu sampai muncul menu
yang diinginkan
d. Kemudian tekan tombol set
dan tombol panah atau bawah untuk mengubah parameter
e.
Setelah itu tekan tombol set kembali untuk memvalidasi parameter
yang telah dirubah tersebut
f.
Untuk mengaktIFkan up Conerter tekan tombol muncul menu mute
ubah menjadi off pastikan lampu indicator mute tidak menyala
g.
Setelah itu lakukan pengecekan level carier, level carrier
dapat diatur dengan mengubah nilai attenuator of converter
- Mematikan
a.
Ubah parameter mute menjadi on dan pastikan lampu indicator
mute menyala
b.
kemudian off kan
Up Converter
1.3 Front Panel
Front panel atau controller terdiri dari system microcontroller 8751,
real time clock, Lcd display dan automatic power down
Controller ini berfungsi untuk mengoperasikan Up/ Down Converter seperti
merubah trasponder, attenuator dan sebagainya. Untuk itu controller dilengkapi
dengan 4 buah keypad antara lain :
1.
tombol MENU
2.
tombol SET
3.
tombol (UP)
4.
tombol ¯ (DOWN)
1.3.1 Pengoperasian Front Panel
Ada 5 menu yang biasa
dipilih jika kita menekan tombol MENU, yang muncul secara berurutan antara lain
:
1.
menu ATTENUATION
2.
menu TRANSPONSER
3.
menu UTILITY
4.
menhu ALARM
5.
menu TIME dan DATE
bila tidak ada
satupun tombol yang ditekan selama 30 detik akan kembali ke menu terakhir (TIME
dan DATE)
1.3.2 Cara Mengubah Attenuator
Tekan tombol MENU sampai
keluar menu ATTENUATION, kemudian tekan tombol SET sehingga keluar kursor,
selanjutnya tekan tombol untuk menaikkan attenuator
atau tanda ¯ untuk menurunkan attenuator
nilai attenuasi yang terlihat pada gambar peraga belum tentu diteruskan ke
programmable attenuator sampai kita menekan tombol SET lagi. Jadi urutannya
adalah sebagai berikut (1) menu ATTENUATION (2) tekan tombol SET (3) pilih
nilai attenuator dengan menekan atau ¯ (4) tekan tombol SET sekali lagi
1.3.3 Cara Mngubah Transponder
Caranya sama dengan
mengubah attenuator, kecuali menunya adalah XPDR No : jadi urutannya
sebagai berikut : (1) XPDR No. (2) tekan tombol SET (3) pilih nomor
transponder dengan menekan atau ¯ (4) tekan tombol SET sekali lagi.
Gambar 1.10 Pembagian
Transponder Pada Telkom-1
1.3.4 Cara
Mengubah Center
Frekuensi
Seperti pada mengubah tansponder B, hanya saja disini
ditampilkan adalah center frekuensi dari Up/Dowm Converter tersebut. Menu ini
akan muncul bila kita paka mode center frekuensi.
1.3.5 Menu Utility
Pada menu ini terdapat 6 sub menu lagi, untuk melihatnya kita harus
menekan pilih nilai attenuator dengan menekan atau ¯ sub menu tersebut antara
lain.
1.
sub menu PRORAMMBALE
2.
sub menu MUTE
3.
sub menu TIME
4.
sub menu DATA
5.
sub menu ADDRESS
6.
sub menu XPDR mode/ mode
center frekuensi
untuk mengubah
nilai masing masing sub menu caranya adalah dengan menekan tombol SET sampai
keluar kursor, kemudian mengubah nilainya dengan pilih nilai dengan menekan atau ¯ (4) tekan tombol SET
sekali lagi
1.3.6 Menu Alarms
Menu ini adalah untuk memonitor alaram yang mungkin ada
adalah Up1 (Lo1 Up Converter), Up 2 ( Lo2 Up Converter), DNI (Lo1 Down
Converter), DN2 (L2 Down Conerter).
Catatan
Bila Up/Down Converter Dalam Keadaan (pada menu Programmable / view only,
maka nilai nilai attenuator, transponder dan sebagainya tidak dapat dirubah
sebelum ke keadaan PROGRAMMABLE
1.4 SMP (Standard Maintenance Procedure)
1.
Harian
a.
Pengecekan lampu indicator dan alarm
b.
Cek kondisi BIR (Bersih, Indah, dan Rapih)
2.
Mingguan
a.
Switch over dari sitem A ke Sistem B (redundant)
b.
Cek attenuator
3.
Bulanan
a.
Pengukuran pergeseran AFC/MFC
b.
Monitor TF dan IF sample
4.
Triwulan
------------------------------------
5.
Semesteran
a.
Pengukuran power supply
b.
Pengukuran output synthesizerpower supply
c.
Pengukuran AFC/MFC dan Local Oscilator
6.
Tahunan
a.
Pengukuran local oscillator 10 MHz (MRO)
1.5 TROUBLESHOOTING
Pada perangkat system
komunikasi satelit pada stasiun bumi makassar sering terjadi gangguan baik yang
disebabkan oleh perangkat itu sendiri maupun karena adanya gangguan selama
pentranmisiannya.
Perangkat
stasiun bumi Makassar sngat memerlukan perhatian yang khusus. Apalagi pada saat
terjadi gangguan/trouble, maka perlu diketahui gejala-gejala adanya gangguan
dan lebih mudah untuk menanganinya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa macam
trouble atau masalah telekomunikasi yang umum muncul pada perangkat Up/Down
converter di stasiun bumi Makassar
1.5.1 Analisa Ganguan Local
Gangguan local adalah gangguan yang disebabkan oleh perangkat Up /
down Converter itu sendiri seperti :
1.
Setting parameter yang salah.
2.
Perubahan parameter secara tiba-tiba yang disebabkan oleh
catuan lepas.
3.
Perangkat panas yangdiakibatkan oleh suahu ruangan yang tidak
normal
4.
Power (catuan) tidak bekerja
v Penanganan
Untuk menangani dan menanggulangi gangguan local itu yaitu dengan
menerapkan SOP (standar operation procedure) dan SMP (standar maintenance
procedure)
5.
Pergeseran frekuensi osilator local
v Penyebabnya
Penyimpangan frekuensi oleh osilator local pada Up/Down Converter
v Akibatnya
-
Terjadinya penurunan power sinyal
-
Naiknya level noise pada transponder
v Penanganannya
-
Transmitkan satu sinyal SCPC
-
Call SPU Cibinong untuk TX satu sinyal carrier SCPC juga pada
kanal yang sama
-
Monitor dengan Spectrum Analyzer
-
Lakukan pengaturan Local Oscillator Up Converter sambil
memperhatikan Spectrum Analyzer kemudian Adjust LO Up Converter sampai kedua
carrier berhimpit
1.5.2 Analisa
Ganguan Propagasi
1.
Carrier Liar
v Penyebabnya : Gangguan
propagasi dari perangkat
v Akibatnya : terdapat
carier yang sangat tinggi dari carrier lain apabila diamati pada spectrum
analyzer yang dapat menggangu carrier lain
v Penanganannya
-
Menaikkan level C/N
pada perangkat sendiri.
-
Jika carlie tersebut tidak dapat diatasi lagi segera
koordinasi dengan SPU Cibinong
-
Dari SPU Cibinong kemudian akan menyisir Carli tersebut
berasal dengan berkoordinasi dengan stasiun bumi yang menggunakan transponder
sama
-
Setelah didapatkan stasiun bumi asal carli tersebut maka
Cibinong akan memerintahkan stasiun bumi untuk menurunkan level C/N nya
2.
Carrier Yang Diterima Tidak Spek
v Penyebabnya
-
Eb / No Rendah
-
Input dari modulator sangat kecil
v Akibatnya
-
Penerima menerima sinyal yang dikirimkan oleh pengirim sangat
rendah
-
Terjadinya alarm dan terputusnya hubungan komunikasi
-
Terjadinya komunikasi yang cacat misalnya pada komunikasi
data
v Penangannya
-
Melakukan pengecekan pada Spectrum Analyzer dan sinyal IF
dari Up onverter. Setelah melihat Spectrum Analyzer dan ternyata memang benar
terjadi hal tersebut maka ada 3 cara mengatasinya, yaitu :
§ Menaikkan TX power di Modem
§ Menurunkan Attenuasi di Up
Converter
§ Menaikkan daya pancar di
HPA
1.5.3 Analisa Gangguan Lain
1.
R e t r a n s m i t
Retransmit
adalah salah satu jenis gangguan satelit, terjadi karena adanya carrier receive
yang di transmisikan kembali yang terjadi pada tingkat IF
v Penyebab Retransmit :
-
Harness dan konektor yang terpasang tidak baik
-
Kabel – kabel yang terkelupas
-
Terminasi yang tidak terpasang
-
Grounding yang tidak baik
-
Switching – switching IF
/ RF yang tidak baik
v Akibatnya :
-
Beban (loading)
hpa/sspa akan bertambah
-
Beban (loading) Up Converter akan bertambah
-
Beban (loading) transponder akan bertambah
-
Noise floor transponder akan naik
-
Muncul intermodulasi carrier
-
Menurunnya sistem kualitas komunikasi
v Penanganannya
-
Kencangkan semua konektor-konektor (IF/RF)
-
Tutup semua terminasi
-
Mengganti / perbaikan perkabelan sistem grounding
-
Cek kondisi Switching
-
Untuk meminimalkan gangguan retransmit agar jangan sampai
menyeberang ke responder yang lain, sebaiknya IF Filter yang terpasang
mempunyai lebar BW = 40 Mhz
-
Untuk meminimalkan gangguan retransmit agar jangan sampai
menyebrang ke xpdr lain, sebaikknya IF filter yang terpasang mempunyai lebar bw
= 40 MHz
Gambar 1.11 diagram stasiun bumi pengukuran
re-transmit
1.
Indikasi Alarm Yang Tampak Pada Modem
§ Indikasi ini ditandai
dengan adanya lampu merah di depan front panel itu sendiri. Pada dasarnya ada
empat indikasi alarm yang tampak pada front panelnya yaitu :
§ Transmit : Menandakan
bahwa ada gangguan pada bagian modulator atau interface TX atau tidak ada input
2 Mbps dari sentral.
v Cara menanganinya :
-
Cek terlebih dahulu carrier frekuensi transmit dan receive di
tingkat RF pada spektrum analyzer
-
Cek apakah RF out ON atau OFF yang terdapat pada front panel
modemnya.
-
Cek Eb/No ada atau tidak (distandarkan 7 – 12 dB)
-
Lakukan loop back IF
-
Apabila frekuensi transmit ada frekuensi receive berada pada
tranponder dengan polarisasi yang sama maka yang dilakukan adalah loop back RF
-
Apabila indikasi alarm masih ada lakukan loop back di DDF
-
Apa memang alarmnya hilang kita tidak dapat inputnya 2 Mbits
dari sentral
§ Receive : Menandakan bahwa
ada kesalahan pada bagian demodulator, Viterbi Decoder atau tidak ada sinyal RF
yang diterima/interface RX
v Cara menanganinya :
-
Check terlebih dahulu carrier frekuensi transmit dan receive
ditingkat RF pada spektrum analyzernya
-
Check apakah lampu indikasi receive (ON/OFF)
-
Check EB/NO (ON/OFF) distandarkan 7 – 12 dB
-
Lakukan loopback RF pada modem yang frekwensi transmit dan
receivenya berada pada transponder dan polarisasi yang sama.
-
Lakukan loopback IF
-
Bila indikasinya telah normal berarti sinyal dari lawan tidak
kita terima
§ Common : Menandakan bahwa
adanya gangguan pada perangkat Common Equipment, termasuk Baterai Back Up
v Cara menanganinya : Ganti
baterainya
§ Stored : Menyatakan adanya
alarm pernah terjadi dan tersimpan dalam memory modem.
v Cara menanganinya : Untuk
menghapusnya dengan cara di
“Clear”
c. Rangkuman
Ø Spectrum AnalizerAlat ukur
yang berfungsi untuk menampilkan carrier dari suatu sinyal yang telah
termodulasi yang akan dipancarkan dengan fungsi tegangan terhadap frekuensi.
Ø Front panel atau
controller terdiri dari system microcontroller 8751, real time clock, Lcd display dan automatic power
down
Ø Controller ini berfungsi
untuk mengoperasikan Up/ Down Converter seperti merubah trasponder, attenuator
dan sebagainya.
Ø Gangguan local adalah
gangguan yang disebabkan oleh perangkat Up / down Converter
itu sendiri seperti :
d. Tugas:
1. Diskusikan dengan teman anda tentang tehnik pengoperasian front
panel dan proses penanggulangan gangguan pada perangkat up/down converter CM
22943
2. Buat rangkuman dari hasil yang anda diskusikan
e. Tes
Formatif 1.
1.
Jelaskan cara mengubah attenuator pada front panel
2.
Jelaskan cara mengubah transponder pada front panel
3.
Jelaskan cara mengubah center frekuensi pada front panel
4.
Sebutkan dan jelaskan jenis gangguan lokal
5.
Jelaskan proses penanggulangan gangguan akibat pergeseran frekuensi osilator
f. Kunci Jawaban formatif :
1. Cara Mengubah Attenuator
Tekan tombol MENU sampai
keluar menu ATTENUATION, kemudian tekan tombol SET sehingga keluar kursor,
selanjutnya tekan tombol untuk menaikkan attenuator
atau tanda ¯ untuk menurunkan
attenuator nilai attenuasi yang terlihat pada gambar peraga belum tentu diteruskan
ke programmable attenuator sampai kita menekan tombol SET lagi. Jadi urutannya
adalah sebagai berikut (1) menu ATTENUATION (2) tekan tombol SET (3) pilih
nilai attenuator dengan menekan atau ¯ (4) tekan tombol SET sekali lagi
2. Cara Mngubah Transponder
Caranya sama dengan
mengubah attenuator, kecuali menunya adalah XPDR No : jadi urutannya
sebagai berikut : (1) XPDR No. (2) tekan tombol SET (3) pilih nomor
transponder dengan menekan atau ¯ (4) tekan tombol SET sekali lagi.
3. Cara Mengubah
Center Frekuensi
Seperti pada mengubah tansponder B, hanya saja disini
ditampilkan adalah center frekuensi dari Up/Dowm Converter tersebut. Menu ini
akan muncul bila kita paka mode center frekuensi
4. Gangguan local adalah
gangguan yang disebabkan oleh perangkat Up
/ down Converter itu sendiri seperti :
o Setting parameter yang
salah.
o
Perubahan parameter secara tiba-tiba yang disebabkan oleh
catuan lepas.
o Perangkat panas
yangdiakibatkan oleh suahu ruangan yang tidak normal
o Power (catuan) tidak
bekerja
o Pergeseran frekuensi
osilator local
5. Penanganannya gangguan
akibat pergeseran frekuensi osilator local
-
Monitor dengan Spectrum Analyzer
-
Lakukan pengaturan Local Oscillator Up Converter sambil
memperhatikan Spectrum Analyzer kemudian Adjust LO Up Converter sampai kedua
carrier berhimpit
0 komentar:
Posting Komentar