PENAMBAHAN NODE BARU KE JARINGAN EKSISTING
MENGGUNAKAN SERVICE COMPUTER ( LOCAL CONSOLE )
Penambahan node baru pada jaringan eksisting dilakukan dalam dua tahap,
yaitu:
1. Penyiapan node secara fisik dengan SC
2.
Mengaktifkan node baru
menggunakan SC
3.
Integrasi ke node baru
dari NMS
Penyiapan
node baru secara fisik
Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Persiapan
Pada tahap persiapan,
terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum dilakukan penambahan node ke
jaringan yang ada yaitu:
q Node Baru (Perangkat IMUX TELKOMNet) telah selesai diinstalasi secara
physik,
q Pengkabelan (kabel power, trunk
dll) sudah di test dg hasil baik,
q Catu daya sudah berfungsi dengan baik (switch power perangkat sudah
"on")
q Trunk antara Node Baru
dengan Node eksisting telah disambungkan dan berfungsi dengan baik (tidak ada
alarm atau error)
q Node Baru telah diberikan Node ID
sesuai dengan yang telah dialokasikan (ID yang diberikan di Hardware harus sama
dengan yang ada di NMS).
q Teknisi Lapangan telah siap di lokasi
perangkat dengan Console (Service Computer) telah bisa mengakses ke Node Baru
(menggunakan kabel asinkron yang disambungkan ke port SC pada perangkat I-MUX).
q Operator NMS telah siap di lokasi
MONICE untuk melakukan proses Integrasi Node Baru.
2. Petunjuk Umum menggunakan Service Computer
q Harus selalu diingat bahwa untuk mendapatkan hasil eksekusi dari sebuah
command harus menunggu beberapa detik.
q Bila mendapatkan error message “Node communication error“, tunggu beberapa saat, kemudian coba lagi
memberikan perintah (command).
q Node ID yang akan diberikan melalui SC harus sama dengan
yang ada pada NMS. Sehingga petugas harus mengetahui node
id sebelum menggunakan SC.
q Port printer pada komputer SC, harus terpasang hardware Key sebagai
security.
3. Parameter Master Clock
q
Pada window NMGR: Master
Clock Parameter, definisikan sinkronisasi cloks pada node tersebut.
q
Minimal terdapat 2 (dua)
sumber clock pada box FALLBACK LIST, namun bila hanya memiliki satu sumber
clock, tidak boleh mengisi 2 entries,
sebab akan menimbulkan alarm “Fall back
List warning“
q
Box AVAILABLE PORT, berisi
daftar port trunk yang telah diaktifkan, dan dapat dipilih sebagai source
clock.
q Direkomendasikan memilih clock 2 Mb/s, daripada n*64 Kb/s, karena
signal 2 Mb/s lebih bagus dan akurat.
q Bila memungkinkan, sumber clock external harus dipilih
yang paling akurat ( Stratum-1 ). Di Indonesia yang memiliki clock yang
seperti itu hanya PT Indosat. Jaringan TELKOMNet telah menggunakan clock
yang diambil dari Indosat.
q Bila sumber clock external tersedia, maka dari sumber
clock harus disambungkan ke SXU, dan bila pada node tersebut dilengkapi dengan
SXU cadangan ( protected SXU ), maka pada SXU yang cadangan juga harus
disambungkan ke sumber clock. Bila tidak, maka akan
timbul alarm “clock source faulty“.
q Port-port yang akan dipilih sebagai sumber clock harus sudah dalam
keadaan sudah “locked“ atau “in use“.
4. Neighbour node monitoring
Aplikasi Neighbour
Node Monitoring dipergunakan untuk memeriksa sambungan trunk antara node
eksisting dengan Node Baru ( ID dari Node eksisting akan ditampilkan pada box
Expected neighbour).
q
Pada Windows yang sama,
kita bisa melihat neighbour alarm, baik di
interface Node-nya sendiri, atau dari node remote
q
Neighbour Node Monitoring
( NNM ) hanya dapat diterapkan pada perangkat-perangkat IMUX TELKOMNet (Tellabs
Martis)yang mengaktifkan HDLC Channel (trunk d an modem). Bila HDLC Channel di
“ off ” kan ( misalnya bila dari Tellabs
disambungkan dengan perangkat non-Tellabs ), maka kita akan mendapatkan alarm “
No Connection “.
q
NNM sangat bermanfaat,
utamanya pada saat instalasi baru /
penyambungan trunk baru. Dengan bantuan NNM, kita dapat memastikan
apakah sambungan kabel dan media
transmisi berfungsi dengan baik atau tidak.
q
Message sending pada box
NNM Option selalu enable ( default ). Bila tidak di “ on “ kan, maka akan
muncul alarm “No Connection“
q
Neighbour supervision,
dapat membantu meyakinkan petugas di NMS, untuk memastikan bahwa neighbour node
adalah node yang diharapkan, dan akan mengirimkan alarm ( wrong neighbour )
bila bukan node tersebut yang tersambung ( misalnya karena ada yang mengganti
perangkat, dsb).
q
State Monitoring harus
selalu enable.
q
NNM dapat juga
dipergunakan untuk membantu melokalisir loop di sisi transmisi, dengan
menampilkan alarm “ Loop “. Bila alarm tersebut muncul, berarti terjadi loop di
trunk ( loop bisa terjadi di interface,
DDF 2 Mb/s lokal, DDF 2 Mb/s remote ).
MENGAKTIFKAN NODE BARU MENGGUNAKAN SERVICE COMPUTER
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengaktifkan node baru adalah sebagai berikut:
1.
Login ke Node Baru (Optional, hanya
diperlukan bila security di-enable-kan)
2.
Mengkonfigur Parameter Node Baru
3.
Menghapus inventory Node
4.
Create inventory Node
5.
Test Protected cross-connect system ( SXU )
bila node menggunakan system proteksi
6.
Parameterisasi interface
trunk dan mengkatifkan ( lock )
7.
Set Neighbour node parameter
8.
Reset error counter pada interface
9.
Check alarm yang muncul di interface trunk
10. Set Master
Clock Parameter
11. Set Real
Time Clock parameter
Langkah 1 : Login ke Node Baru (bila security di-enable-kan).
Bila
di-disable, dapat langsung ke langkah 2.
a.
ketikkan SERP
pada OS/2 window
b.
ketikkan password dan tekan Enter
c.
tekan tombol Login,
bila
password benar, maka akan ditampilkan windows NMGR sesuai dengan jenis node
yang diinstall.
Langkah 2 : Parameterisasi Node
a.
pilih Parameter/Subrack
Parameters, maka akan tampil windows seperti berikut
q Ketikkan Node ID
q pilih Type
subrack
q Basic,
cluster)(Single/double)
q FUSE UNIT
:
* pilih PAU bila catuan 220 V
*
pilih PFU bila catuan DC-48 V dan bila
ada 2 PFU,tekan tombol protected.
q pilih SXU
yang dipakai, dan bila menggunakan proteksi, pilih Protected
q tekan
tombolUpdate bila telah
selesai
q tekan tombolExit
q Pilih menu
Node/Redraw!
q pastikan seluruh unit pada node dpt
dilihat pada layar monitor dengan ID yang benar.
Periksa apakah semua unit yang dipasang terlihat
pada gambar.
Langkah 3 : Hapus Inventory pada Node
Menghapuskan inventory dimaksudkan agar data-data
modul/unit menjadi fresh dan
cross-connections yang ada di Node Baru dapat dihilangkan (di-reset )
a.
Pilih Parameter/Subrack
inventory
b.
Periksa di box Unit Not in Inventory, dan
pastikan bahwa unit-unit yang terpasang dapat dilihat , dan susunan slotnya
sudah benar.
c.
Aktifkan parameter “Enable multi-unit operations“
d. Tekan tombol “Delete
Inventory“, tekan tombolYes
untuk merespon pertanyaan Delete Inventory.
CATATAN : Langkah
ini ( delete invetory ) tidak boleh
dilakukan pada node yang telah beroperasi !!!!!!
e.
Tekan tombol Exit, bila telah selesai
semuanya, dan tunggu kira-kira 15 detik.
f.
Pilih Node/Redraw!
g.
Pilih Parameter/Subrack inventory
h.
Periksa dan yakinkan bahwa unit-unit sudah
didelete , shg tidak ada lagi unit ada di box Unit in Inventory
i.
Bila tidak demikian, ulangi lagi langkah 3
j.
Tekan tombol Exit
Langkah 4 : Create Inventory Unit
Membuat
inventory bertujuan untuk menyimpan data-data parameter subrack dan modul/unit
di SCU.
a.
Pilih Parameter/Subrack
inventory
b.
Aktifkan parameter Enable multi-Unit operations
c.
Tekan tombol Create inventory, tekan tombolYes untuk merespon pertanyaan Create Inventory.
Setelah selesai, semua unit di box Unit not
in Inventory akan pindah ke box Unit in Inventory
d.
Tekan tombol Exit, tunggu 15 detik
e.
Pilih Node/Redraw, dan
perhatikan apakah posisi unit/modul yang tampil di layar sudah sesuai dengan
kondisi perangkat yang sebenarnya.
f.
Alarm pada card SCU harus mati.
g.
Pilih Parameter/Subrack inventory,
pastikan bahwa pada box Unit not in inventory sudah kosong. Bila belum kosong,
ulangi lagi langkah-langkah di atas.
Langkah 5 : Test Cross-connect Backup ( Optional )
Kegiatan
ini hanya berlaku untuk instalasi perangkat BASIC Node/Cluster Node yang
dilengkapi dengan modul SXU yang dibackup.
a. check dan pastikan tidak ada alarm di modul SXU
b.
pilih Parameter/Forced Cross
Connect Mode
c.
tekan tombol Primary, tekan tombol Update
untuk memilih primary SXU ( slot 15 ) sebagai active SXU
d.
SXU slot 15 akan tampil dengan warna yang lebih
mencolok ( pilih Node/Redraw )
e.
Lakukan hal yang sama untuk Secondary
SXU ( slot-14 )
f. None dipilih bila kita tidak ingin mem-force salah statu SXU yang harus
aktif ( otomatis )
Langkah 6 : Parameterisasi Interface Trunk
Umumnya, trunk yang dipergunakan adalah trunk 2 Mb/s dan
8 Mb/s yang melalui perangkat transmisi atau 2 Mb/s melalui jaringan lokal.
a. double-click trunk unit(contoh menggunakan GMH G.703 , NMGR: GMH 30000/U4)
q Perangkat
yang disambungkan keduanya dari
TELKOMNet (Tellabs Martis )
Ø set TS 0
B4, B5, B6, B7, B8 sbb: 1, HDLC, HDLC, HDLC, HDLC
Ø tekan tombol“ On “ pada menu HDLC Link pada TS : 0
q Perangkat
TELKOMNet ( Tellabs Martis ) disambungkan dengan perangkat non-Tellabs
Ø set TS 0
B4, B5, B6, B7, B8 sbb: 1, 1, 1, 1, 1,
Ø klik OK.
g. tekan
tombol CAS pada window Interface Parameter
Setting
CAS, system signalling pada konfigurasi antar sentral telpon.
Komunikasi
Data tidak memerlukan signalling, oleh karenanya tidak diperlukan
parameterisasi di CAS
Bila
trunk interface, disambungkan ke sentral telepon, yang memerlukan sistem
signalling, maka :
Ø Tekan tombol“On“ pada CAS,
Ø setting B5, B7, dan B8 : 1,1,1
Langkah 7 : Setting NNM ( Neighbour Node Parameters )
a.
pilih Interface/NNM Parameters
b.
tekan tombol “Message sending“
c.
periksa pada box Existing neighbour. Di sana ditampilkan Node ID dan
interface yang tersambung. Bila sudah sesuai dengan kondisi sebenarnya,
tekan tombol “Copy existing to expected“
d.
Bila belum sesuai, periksa lagi
jumperan-jumperan di DDF dan di interface GMH, apakah ada kesalahan port,
konektor dsb
e.
Tekan tombol Update
f.
Clisk on Exit
g.
Apabila terjadi kondisi tidak normal, maka
akan muncul indikasi alarm pada box Neighbour alarms, atau Far end neighbour
alarm
Langkah 8: Reset
Error Counter
a.
Pilih Interface/Error Counters
b. Tekan tombol reset, untuk mereset error counter.
c.
Monitoring windows ini minimal 1 ( satu )
menit, untuk memastikan bahwa trunk ini “error free“
d.
Bila muncul error, counting akan bertambah.
Lakukan pengecekan kabel-kabel koneksi, parameter trunk interface, dan kualitas
kanal transmisi ( koordinasi dengan petugas transmisi ).
e.
Tekan tombol“Exit“
f.
selesai
Langkah 9 : Check
Alarm
a.
Pilih Faults/Active Faults
a.
pilih Options/Refresh Now, dan
yakinkan bahwa sudah tidak ada alarm lagi.
Langkah 10: Set
Master Clock
Kegiatan
ini dimaksudkan untuk menyediakan sumber clock sinkronisasi untuk node tersebut
a.
Pilih Parameters/Master Clock
Catatan: ada 3 ( tiga
) macam sumber clock yang dapat diplih yaitu :
a.1
Internal clock, yaitu clock yang diambil dari generator di dalam node itu
sendiri: 2048 KHz +/- 30 ppm.
a.2
External clock, yaitu clock yang diambil dari suatu su mber yang sangat akurat
( presisi, Stratum-1), yang disambungkan ke modul SXU
a.3
extract, yaitu clock yang diambil dengan cara meregenerasi signal 2 Mb/s yang
diterima dari node yang lebih tinggi kelasnya.
INFO : Jaringan TELKOMNet menggunakan system clock sesuai
dengan penjelasan a.3 !!!!!
b. pilih trunk interface pada box AVAILABLE PORTS. Port trunk yang dipilih
adalah port yang disambungkan dengan node di atasnya(induk)
c. tekan tombol Addè, dan port yang dipilih akan ditempatkan di FALLBACK LIST
d.
tekan tombol Update
e.
tekan tombol Exit
Dengan demikian
pekerjaan di lapangan telah selesai. Selanjutnya, petugas NMS akan melakukan
proses integrasi Node Baru ke Network eksisting.
Petugas lapangan
tidak boleh meninggalkan lokasi, kecuali sudah mendapatkan persetujuan dari NMS
Centre.
INTEGRASI NODE BARU KE NMS
1. Menambahkan Node pada diagram network
q Dari NMS Toolbox pilih
icon Network Editor untuk membuka window Network Editor dan NWED Toolbox. Pada Toolbox (baris
ketiga) pilih panel Node yang sesuai.
q Letakkan gambar node pada tempat
yang telah ditentukan, dengan menekan mouse satu kali pada tempat tsb. Akan muncul dialog NWED-New Node
Parameters
Pada
window NWED-New Node Parameters masukkan parameter yang dibutuhkan :
Ø Node ID (nantinya tidak bisa diubah lagi)
Ø Ketikkan nama node (bisa diubah)
Ø Bila
menggunakan konfigurasi protected, SXU Mode = Protected
Ø Area Name
= diisi DXX Server yang akan dihubungkan kepada node
Ø Customer
name = (untuk backbone bersifat optional)
Ø Klik OK
(window NWED-New Node Parameters)
2. Menambahkan Subrack, unit dan module pada node baru
q Pada
Toolbox pilih Node Editor
q Sorot
node yang baru dibuat pada diagram network, klik satu kali, akan muncul window
New subrack
Ø Klik Ok
untuk melanjutkan.
q
Window node editor Subrack, seperti dibawah
ini:
q
Untuk penambahan unit.
Ø Pilih unit hardware yang akan ditambahkan
Ø Pilih slot yang akan dipakai untuk unit tsb.
Ø Dobel klik pada slot tsb.
Ø Ulangi langkah di atas untuk semua unit yang
akan ditambahkan
q
Untuk penambahan module
Ø Pilih module yang akan ditambahkan.
Ø Pilih interface yangakan diisi.
Ø Dobel klik pada interface tsb.
Ø Ulangi langkah di atas untuk semua module yang
akan ditambahkan.
Ø Keluar dari Node Editor
3. Membuat trunk antar node
q
Pastikan kedua interface
sudah diparameter (bila belum lakukan parameterisasi).
q Sorot
baris keempat (trunk) pada NWED Toolbox (Network Editor)
Ø Pilih node pertama (akan diberi garis putus-putus)
q
Pilih node kedua, akan muncul NWED-New Trunk
Parameters
Ø Ketikkan
nama yang akan diberikan untuk trunk
Ø Untuk
penambahan trunk n x 64 k, masukkan Capacity-Total TS
Ø CRC : off
Ø CAS : off
Ø Definisikan
HDLC Link dan pilih HDLC link on
Ø Klik OK
- Parameterisasi trunk interface Node existing, dan ubah interface state ke In Use.
q
Pilih Node Manager dari NWED Toolbox
q
Dobel klik pada node asal, akan terlihat
seperti gambar dibawah ini:
q
Klik pada unit/slot pada
gambar diatas.
q
Dobel interface unit tersebut diatas.
q
Dari dari window NMGR Pilih
Interface/Parameters
q
Tekan tombol Template
Ø Dari
window ini terlihat templates-templates parameter, pilih pilih template sesuai parameter
yang diinginkan Contohnya 2M TELKOMNET.
Ø Tekan
tombol Read template
Ø Tekan
tombol Exit
Ø Tekan
tombol Update
Ø Tekan
tombol Exit
q Kembali ke
window Interface
Ø Pilih menu
Interface/edit…
Ø Select
list box state to inuse
Ø Klik Exit.
- Periksa Neighbour parameter.
q Kembali ke
window NMGR
- Pilih menu Interface/Nnmparams...
- Pada window berikut
Ø Pilih
jenis subrack yang sesuai dari list box Neighbour Subrack Type
Ø Periksa
keberadaan trunk interface node yang baru pada window Existing Neighbour
Ø Tekan
tombol Copy Existing to Expected
Ø Tekan
tombol Update
Ø Tekan
tombol Update
Ø Tekan
tombol Exit
- Paramerisasi interface trunk node baru.
q Ulangi langkah ke-4 untuk Node yang baru, sampai pada step parameterisasi
dan tidak sampai pada mengubah interface menjadi inuse.
8. Binding Trunk interface
q Pilih menu
Interface Binder dari NWED Toolbox
q Sorot
simbol trunk yang baru dibuat
q
Tekan mouse satu kali. Akan muncul window
Interface Binder dan IFBI Trunk Binding
Ø Select
listbox pada free interface sesuai dengan slot/port yang sesuai.
Ø Tekan
tombol Bind.
Ø Klik exit,
untuk melanjutkan.
Ø Ulangi
langkah di atas untuk interface lain, setelah itu keluar dari Interface Binder
9. Mengubah status Node menjadi IN USE pada Network Editor
q Mengubah
status node menjadi IN USE :
Ø Toolbox : Select
Ø Double
click pada node baru
Ø Ubah
parameter State menjadi IN USE
Ø Tekan
tombol Update
Ø Klik Exit untuk keluar dari dialog NWED-Node
Parameters
10.
Mengubah status subrack menjadi IN USE
-
Tollbox : Node Editor
- Pilih
Edit/Settings, untuk membuka dialog NOED-Settings
Ø Pada list
box Subrack State, pilih In Use
Ø Tekan
tombol Update
Ø Tekan
tombol Start
Ø Bila perubahan status sudah OK, tekan tombol exit
Ø Bila
perubahan status masih error, tekan tombol explain untuk melihat alasannya
11.
Mengubah status interface trunk menjadi inuse.
- Toolbox : Node Manager
- Double click node yang baru
q Kembali ke
window Interface
Ø Pilih menu
Interface/edit…
Ø Select
list box state to In Use
Ø Klik Update
Ø Klik Exit
12.
Periksa apakah ada aktive faults pada interface trunk pada kedua node (Pilih
menu Fault/Active Faults).
13.
Reset error counters dan G.821 statistic pada kedua interface trunk.
q
Dari window NMGR seperti langkah 10 pint
satu.
q
Pilih menu Interface/Error Counters
Ø Aktifkan
semua parameter Reset
Ø Tekan
tombol Reset
Ø Amati kira-kira satu menit untuk memastikan koneksi trunk bebas error
Ø Tekan
tombol Exit
14.
Ubah status trunk menjadi in use.
q Pilih select pada toolbox network editor.
q Klik pada
bagian trunk yang ada simbol bulat/kotak kecil, sampai muncul gambar seperti di
bawah ini :
Ø Select In
use pada list box state.
Ø CRC : on
dan CAS : off
Ø Klik
Update.
Ø
Jangan lupa klik Exit,
untuk keluar.
15. Selesai.
0 komentar:
Posting Komentar