Multiplexing
adalah penggabungan setiap 4 input sinyal digital paralel,menjadi satu deretan
sinyal digital serial dengan kecepatan 4x sinyal digital yang masuk agar
sinyal-sinyal informasi tersebut dapat dikirimkan secara simultan dalam satu
kanal dan membentuk satu aliran digital tunggal yang mempunyai bit rate lebih
tinggi. Sedangkan proses pemisahan dari aliran digital tunggal menjadi komponen-komponennya
disebut dengan demultiplex. Beberapa jenis metoda
multiplexing adalah sebagai berikut :
ü FDM (Frequency Division Multiplexing)
Teknik
penggabungan kanal sinyal informasi dengan menggunakan kanal-kanal frekuensi
yang berbeda. Prisipnya adalah n buah kanal engan frekuensi yang berbeda
ditransmisikan secara simultan pada 1 saluran transmisi. Teknik ini digunakan untuk sistem analog maupun sistem digital.
ü TDM (Time Division Multiplexing)
Teknik penggabungan kanal sinyal
informasi dengan menggunakan bandwidth frekuensi yang sama, namun secara
bergantian.TDM merupakan proses multiplexing dengan cara membagi waktu menjadi
slot-slot waktu yang menyatakan informasi dari tiap kanal. Teknik ini hanya
mungkin untuk sistem digital
ü WDM (Wavelength Division Multiplexing)
Teknik ini serupa dengan FDM, hanya
menggunakan domain panjang gelombang sebagai variabelnya. WDM biasa digunakan
pada sistem komunikasi serat optic.
Terdapat
dua jenis multiplex digital yang digunakan, yaitu:
Ø PDH ( Plesichronous Digital Hierarchy)
System Kerja PDH
Empat input diberikan dalam perangkat Mux yang
dioutputkan menjadi satu yang kemudian akan dipancarkan melalui garis edar
pengiriman biasa.
Standarisasi Bit Rate pada system PDH diimplementasikan
di dunia ada dua, yaitu :
ü PDH yang disesuaikan oleh USA (ANSI); bit rate yang bekerja dengan dasar
1,5 Mbps
ü PDH yang disesuaikan oleh Eropa (CEPT); bit rate yang bekerja dengan
dasar 2 Mbps.
o
Kelebihan PDH
:
Sistem Cukup sederhana.
Tidak memerlukan sinyal Reference Clock.
Kebutuhan byte overhead sedikit.
Gangguan jitter yang ditimbulkan lebih rendah.
SDH memungkinkan pencampuran sistem PDH Eropa (ETSI) dan Amerika (ANSI).
o
Kekurangan
PDH :
Hirarki
teknik Multipleks-Demutipleks selalu bertingkat sehingga tidak fleksibel.
Kapasitas
kanal yang dibawa terbatas.
Kemampuan
Operasi, Administrasi dan Pemeliharaan kurang.
Tidak
ada standar internasional untuk penggunaan kode saluran optik sehingga
integrasi perangkat yang berbeda merek sulit dilakukan.
Hanya digunakan untuk
point-to-point network.
Ø SDH (Synchronous Digital
Hierarchy)
System Kerja SDH
System SDH merupakan system STM 1 dimana jumlah framenya
terdiri dari 270 kolom dan 9 baris. 9 kolom itu digunakan untuk kepentingan
pribadi atau overhead, dan 261 kolom digunakan untuk data payload.
o
Kelebihan SDH :
Sinyal
input kecepatan rendah dapat langsung diturunkan menjadi kecepatan tinggi, dan
sebaliknya.
Kemampuan
Operasi, Administrasi dan Pemeliharaan (OA&M) sangat memadai, bahkan untuk
keperluan yang akan datang.
Kapasitas
kanal yang dibawa sangat besar.
Dapat menampung sinyal PDH.
Memungkinkan
fleksibilitas berbagai topologi jaringan.
o
Kekurangan SDH :
Sistem
yang kompleks (set up dilakukan dengan software).
Satu frame STM-1 hanya dapat
menampung maksimal 63 x 2 Mb/s, 3 x 34 Mb/s dan 1 x 140 Mb/s.
Karena
multiplexing dilakukan dengan byte-by-byte maka jitter yang ditimbulkan tinggi.
Memerlukan Sinyal Referensi
Clock.
Multiplexer adalah suatu perangkat transmisi yang berfungsi menggabungkan beberapa kanal menjadi satu sebelum ditransmisikan dan dialokasikan sesuai kebutuhan, dalam hal ini menggabungkan tiga buah kanal sinyal digital 64 Kbps menjadi satu sinyal unipolar NRZ atau setara 2048 Kbps.
Multiplexer dibedakan atas dua bagian :
v FDM
FDM merupakan system penggabungan kanal berdasarkan
pembagian alokasi frekuensi dan bersifat analog contoh:
o
Bidang frekuensi pre Group
(PG)……………………… 3 kanal
o
Bidang frekuensi Group
(G)…………………………….12 kanal
o
Bidang frekuensi Super
Group(SG)……………………..60 kanal
o
Bidang frekuensi Master Group
(MG)…………………300 kanal
o
Bidang frekuensi Super Master
Group………………....900 kanal
o
Bidang frekuensi Base
band…………………………….360 kanal
o
Baseband………………………………………………...960
kanal
Contoh konfigurasi
:
Pre Grup-Grup-Super Grup-Baseband-Exciter (Up
converter)-RF
v TDM
TDM merupakan system penggabungan kanal berdasarkan
pembagian waktu dan hal ini sudah bersifat digital. System TDM yang biasa
digunakan dinamakan PCM adapun TDM terbagi atas dua macam:
~
PDH adalah suatu system
Hierarchy yang masing-masing struktur framenya tidak disinkkronkan dan system
clocknya terpisah-pisah.
~
SDH adalah suatu system yang
struktur framenya sinkron dan system clocknya dilaksanakan ssecara terpusat.
0 komentar:
Posting Komentar