Konsep Dasar SKRGM
Sistem
komunikasi radio gelombang mikro dibangun dan dioperasikan oleh
PT.Telekomunikasi Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana
telekomunikasi baik jumlah maupun mutunya. Keberadaan sistem transmisi tersebut
memerlukan pengelolaan yang baik agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh
karena itu, untuk keperluan di atas perlu dibuat Standard Operational Procedure
(SOP) dan Standard Maintenance Procedure (SMP).
Sistem
komuniaksi gelombang mikro yang digunakan di Sulawesi perangkat dengan merk
Alcatel tipe DM46U6. Perangkat ini dirancang untuk hubungan jarak jauh dengan
kapasitas 140 Mbps atau 1920 kanal dan bekerja pada band frekuensi 6.4 - 7.1
GHz. Alokasi band frekuensi tersebut mengacu kepada peraturan Internasional
CCIR Rek.384 yang kapasitas sistem maksimal 8 sistem untuk satu arah (16 Both
way).
Perangkat
ini menggunakan struktur direct SHF Modulation/demodulation dan untuk
meningkatkan kinerjanya dipilih teknik modulasi 16 QAM dengan interval
frekuensi antar kanal RF sebesar 40 MHz. Sistem multiplexing yang digunakan
adalah sistem Mux SDH dan PDH.
Lokasi
dan penempatan sistem komunikasi radio gelombang mikro pada umumnya ditempatkan
di daerah pegunungan dengan memperhitungkan kondisi Line Of Sight (LOS) antara
stasiun terminal dan stasiun repeater.
2.2.1
Kelebihan dan Kekurangan SKRGM
Dalam
pengoperasiannya, sistem komunikasi gelombang mikro digital memiliki kelebihan
dan kekurangan, adapun kelebihan dan kekurangan tersebut adalah:
Kelebihan SKRGM
·
Mudah dalam
pemeliharaannya, karena cukup dengan mengawasi pada stasiun pengirim, penerima
dan repeater.
·
Resiko perpu yang
ditimbulkan karena media transmisi nonfisik melalui udara mengalami gangguan
relatif kecil bila dibandingkan dengan media transmisi fisik seperti serat
optik yang rawan terhadap gangguan seperti terkena tumbuka,ulah manusia dan
lain-lain.
Kekurangan SKRGM
·
Membutuhkan biaya yang
cukup mahal pada pemasangan/kontruksi awalnya.
·
Penempatan
stasiun-stasiun (stasiun terminal dan repeater) sangat berpengaruh pada
ketinggian,letak, dan kondisi geografis tempat tersebut.
·
Perencanaan link untuk komunikasi mikro harus
memperhatikan sistem Line Of Sight (LOS) antara pemancar dan penerima.
0 komentar:
Posting Komentar