A. Proses Produk dan Jasa
1.1.
Alat dan Bahan
Tabel
2.2 Tabel Alat dan Bahan
NO
|
Nama Alat dan Bahan
|
Spesifikasi
|
Satuan
|
Jumlah
|
|
1
|
Kamera
|
Standar Telkom
|
Unit
|
1
|
|
2
|
DSNG
|
Standar Telkom
|
Unit
|
1
|
|
3
|
Up Converter
|
Standar Telkom
|
Unit
|
1
|
|
4
|
HPA
|
Standar Telkom
|
Unit
|
1
|
|
5
|
LNA
|
Standar Telkom
|
Unit
|
1
|
|
6
|
LNB
|
Standar Telkom
|
Unit
|
1
|
|
7
|
TV Monitor
|
Standar Telkom
|
Unit
|
1
|
2.3. Gambar Kerja
Gambar 2.1. Gambar Kerja TV Uplink
2.4. Prosedur
Pengerjaan
2.4.1. TV
Uplink
TV Uplink adalah jasa layanan broadcast via satelit dari
lokasi acara /lokasi tujuan. Manfaat dari TV Uplink yaitu dapat digunakan untuk
siaran langsung (live program), siaran tunada aau playback program, juga
digunakan untuk interaktif video conference. Jasa layanan TV Uplink ini
berdasarka pemakaiannya terbagi atas 2 yaitu pemakaian temporer dan pemakaiana
tetap.
Pengguna jasa TV Uplink diantaranya kantor berita,
pemerintah pusat/daerah, da stasiun TV. Kantor berita digunakan untuk
mengirimkan suatu berita dari suatu daerah untuk dikirimkan ke kantor berita
pusat. Pemerintah pusat/daerahmenggunakan jasa TV Uplink untuk menyiarkan acara
khusus yang berhubungan dengan pemerintahan misalnya upacar kemerdekaan,
pemilihan Presiden dan wakilnya.
2.4.2.
Sistem Digital dan Sistem Analog TV Uplink
2.4.2.a.Sistem Digital TV
Uplink
Teknologi Digital memberikan biaya murah dibandingkan
dengan analog, dimana beberapa sinyal TV dapat dipancarkan ke satelitpada
transponder yang sama, melalui protokol MCPC.
Adapun ciri-ciri sistem digital yaitu handal, stabil,
dan fleksibel. Pihak-pihak yang menggunakan sistem Digital TV Uplink adalah TV
Swasta Nasional.
Gambar
2.2. Konfigurasi Sistem Digital
2.4.2.b.Sistem Analog TV
Uplink
Format Analog dalam sinyal informasi TV berbentuk
sinusoida yang disalurkan terus menerus. Sinyal ini berfungsi sebagai carrier
yang ditumpang oleh sinyal gambar. Adapun jenis modulasi yang digunakan adalah
(Frekuensi Modulation).
Sistem ini mempunyai bandwidth yang lebar yaitu 36 MHz
atau satu transponder satelit akibatnya biaya sewa transpondernya mahal. Namun
sebaliknya disisi terima biayanya murah karena memakai perangkat yang sederhan
dan telah banyak diproduksi. Sistem ini masih digunakan oleh stasiun TV TVRI.
2.4.2.
Portable dan Mobile TV Uplink
Menurut jenisnya TV Uplink terdiri atas dua jenis yaitu
Portable TV Uplink dan Mobile TV Uplink.
Portable TV Uplink biasanya digunakan untuk pengiriman
dari TV Studio baik live maupun siaran tunda. Sedangkan Mobile TV Uplink lebih
diperuntukkan untuk pengiriman gambar dari lapangan misalnya meliput
pertandingan bola.
Gambar 2.3. Konfigurasi Portable dan Mobile TV Uplink
2.4.2.
Fungsi dan Cara Kerja Perangkat TV Uplink
Untuk proses kerja secara rinci akan dijelaskan sebagai
berikut :
2.4.4.a.Di Ruang Studio
§ Kamera
Kamera berfungsi untuk menangkap gambar yang akan
dikirim. Hasil dari tangkapan kamera akan diinputkan ke video mixer sebagai
input pertama.
§ VTR (Video Tape Recorder)
Selain untuk memutar video rekaman, VTR juga berfungsi
merekam ganbar yang ditangkap oleh kamera. Output dari VTR menjadi input kedua
video mixer.
§ Komputer editing/Presentasi
Fungsi dari komputer editing diantaranya untuk
menyisipkan running teks pada layar (editing video atau audio). Input dari
komputer editing tersebut diinputkan ke video mixer sebagai input ketiga.
§ Video Mixer
Fungsi dari video mixer yaitu untuk mencampur gambar
dari kamera, VTR, dan komputer editing. Output video mixer menjadi inputsalah
satu dari DSNG. Hasil mixing dari video mixer dapat dimonitor melalui pesawat
televisi (Uplink Monitor dan Preview monitor).
§ Audio Receiver
Untuk menerima sinyal audio, audio receiver dapat berupa
Receiver Mic Wireless atau Telephone Hybrid (dari microphone). Sinyal audio
juga berasal dari komputer editing dan VTR.
§ Audio Mixer
Untuk mencampur sinyal audio dari Audio Receiver. Output
dari audio Mixer berupa sinyal audio Right dan Left. Sinyal audio ini dikuatkan
oleh amplifier lalu diinputkan ke DSNG.
§ Distribution Amplifier
Berfungsi untuk menguatkan sinyal audio sebelum masuk ke
DSNG.
§ TV Monitor
Selain berfungsi untuk memonitor sinyal audio video
(Uplink Monitor dan Preview monitor), TV Monitor juga dapat dipakai untuk
mengatur urutan gambar yang akan dikirim dengan menggunakan Preview Monitor.
§ Active Speaker
Berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
audio/suara.
b.Di Stasiun Bumi
§ DSNG + Receiver
DSNG berfungsi sebagai modulator pada TV Uplink. Input
DSNG berupa sinyal video dari video mixer, dan sinyal audio left dan right.
Keluaran DSNG berupa sinyal IF dengan frekuensi yang bisa dipilih (tersedia 4
channal). Pada sisi terima, DSNG berfungsi sebagai receiver sinyal dari LNB.
§ Up Converter
Berfungsi untuk mengubah sinyal IF menjadi sinyal RF
sesuai dengan transponder yang digunakan. Adapun transponder untuk TV Uplink
yaitu 3H, 5H, 8H.
§ HPA (High Power Amplifier)
Berfungsi untuk menguatkan sinyal RF sebelum ditransmit
ke satelit oleh antena.
§ LNB (Low Noise Block)
Perangkat ini berfungsi untuk memblok noise dari sinyal
RF. Selain itu, pada perangkat LNB terjadi proses translasi frekuensi dari
sinyal RF 4 GHz menjadi sinyal L band 1 GHz. Sinyal L band menjadi input pada
DSNG + Receiver dan dapat pula diinputkan langsung pada TV Receiver.
§ TV Receiver
Input TV Receiver berupa sinyal L band dari LNB. TV
Receiver mempunyai fungsi yang hampir sama dengan receiver pada DSNG. TV
Receiver ini biasanya digunakan untuk penerimaan gambar/liputan dari luar
lokasi stasiun bumi.
2.4.2.
Prosedur Instalasi dan Pengoperasian Perangkat TV Uplink
2.4.5.1.Standard
Operational Procedure (SOP) DSNG
o
Menghidupkan DSNG
Tekan on saklar di panel belakang perangkat.
Tunggu sampai self test selesai kira-kira 20 detik, yang akan ditandai dengan
munculnya tampilan pada display sepeti dibawah ini
Dengan tanda lain menyalanya 3 buah led indikator :
Local Control, warna kuning ; Alarm , warna merah ; Power warna
hijau.
Untuk selanjutnya perangkat siap dilakukan setup.
Diasumsikan parameter yang digunakan untuk Transmit TV Digital
adalah
Modulator : Frekuensi IF = 70 MHz
Symbol Rate = 6.0 m/s
FEC
Rate = ¾
Video : PAL, 6.0 Mbps
Audio : Channal-A, Test tone, Stereo, Analog
20 K.Ohm, 256 Kbps.
Tekan tombol setup, sampai
green led menyala.
Tekan tombol modulator, sampai
green led menyala, akan diampilkan fungsi parameter modulator tersebut.
Tekan tombol video, sampai
green led menyala, akan diampilkan fungsi parameter video tersebut.
Tekan tombol audio
Untuk meyakinkan/mengetahui bahwa DSNG diatas sudah
beroperasi dengan benar, maka perlu dibuktikan denan melihat hasil penerimaan
dari sub perangkat IDR, dengan melakukan IF Loopback DSNG.
Mematikan DSNG
Untuk Mematikan Perangkat DSNG, tidak prosedur lain
tetapi bisa langsung di OFFkan saklar panel belakang.
2.4.5.2.Proses Instalasi
Perangkat DSNG
§ Sebelum dilakukan setup pada perangkat DSNG khususnya pada receiver
PSR 3000, yakinkan lebih dulu bahea input receiver berupa sinyal L band telah
tersambung dengan kabel dari arah antena sb, yakni pada output LNA antena
tersebut.
§ Hidupkan power receiver PSR 3000 dengan catuan 220 VAC, sehingga
perangkat berada pada posisi stand-by.
§ Siapkan infra red headset sebagai kontrol receiver PSR 3000.
§ Sambungkan output audio/video dari receiver ke input audio/video TV
Monitor.
§ Hidupkan LNB power dari switch di panel belakang receiver.
§ Lakukan setup receiver sesuai prosedur yang telah ditenukan.
2.4.5.3.Parameter-parameter
Perangkat DSNG
Perangkat DSNG terdiri dari:
Modulator, terdiri dari
fungsi/parameter :
§ IF Output :
menunjukan ada tidaknya power output dari DSNG
§ IF Power :
menunjukan besarnya power/level IF (-27~ + 5 dBm)
§ TX Bandwidth : dapat diset
antara 2~16 MBps
§ FEC Rate : ada lima pilihan : ½, 2/3, ¾,
5/6, 7/8.
§ Simbol rate : dapat
diset antara 1.5 ~ 16 Mbps
§ IF Frekuensi : dapat
diset sesuai kebutuhan transponder satelit 70 MHz ± 20 MHz atau 140 MHz ± 40 MHz.
§ Spect Inversion : posisi on
maka Spectrum Inversion IRD harus OFF
§ IF Reset Power :
disesuaikan dengan level IF Power
§ Modulation :
menunjukan ada tidaknya modulasi audio video.
Video, terdiri dari
fungsi/parameter :
§ Video Source : ada 8
pilihan sistem yang dipakai adalah PAL
§ Line Standard : ada 2
pilihan, sistem yang dipakai 625 lines
§ Video Bit Rate : maksimum
sebesar simbol ratenya
§ Low Delay Mode : ada 3
plilihan, sistem yang kita pakai posisi on
§ O/P Video Loss : ada 2
pilihan, pilih salah satu
Audio, terdiri dari 2 channel A
dan B, masing-masing channel mempunyai fungsi/parameter yang sama, yaitu :
§ Ch-A :
mempunyai 3 mode on, mute, tone
§ CH-A Coding : mempunyai 4
pilihan : mono, stereo, dual mono, dan joint stereo.
§ CH-A Type : mempunyai
3 pilihan : digital, analog 600 S, analog 20 KS
§ CH Bit Rate : ada 10
pilihan
§ CH-A Language : ada 15
pilihan bahasa
§ CH View Level : menunjukan
level audio input DSNG
Receiver, dapat digunakan untuk
menerima sinyal digital dari satelit maupun menerima loopback IF atau BB dari
DSNG itu sendiri, dengan beberapa fungsi/parameter :
§ Receiver mode : ada 2 pilihan, Independence
dan Tracking
a.
Independence untuk
menerima sinyal L-Band (digital)
b.
Tracking utuk menerima sinyal
loop dari DSNG
c.
Input interface : ada 3 pilihan,
internal, IF dan L-Band. Internal untuk menerima sinyal IF dari DSNG dengan men-jumper terminal IF monitor output ke IF IRD
d.
Setup tuner : terdiri dari 4
fungsi/parameter
e.
Carrier frekuensi : frekuensi center RF Downlink
f.
LNB LO Frekuensi : 5150 MHz sesuai LO LNB-nya
g.
LNB Poweer : ON/OFF
h.
Polarizatioan : H/V
i.
Setup demod. : terdiri atas 2 fungsi/parameter
j.
BER Alarm Treshold : untuk mentreshold BER yang terendah
k.
Signal LVL Treshold : untuk mentreshold level yang terendah
2.4.5.4.Standard
Maintenance Procedure (SMP) Perangkat TV Uplink
Tujuan mengadakan
pemeliharaan pada perangkat TV Uplink adalh agra perangkat dapat tetap terpelihara
sehingga perangkat dapat bekerja secara optimal tanpa ada gangguan baik dari
luar maupun dari dalam perangkat itu sendiri.
2.4.5.5.Trouble Shooting /
Analisa Gangguan
Pada perangkat TV Uplink yang
terdapat pad SB Makassar sering terjadi gangguan. Ganguan tersebut biasanya
diakibatkan karena perangkat itu sendiri (faktor internal) dan karena adanya
gangguan pada sistem transmisi dan gangguan pada atmosfer (faktor eksternal)
Untuk analisa
gangguan pada perangkat itu sendiri dilakukan dengan proses penginstalan
perangkat itu sendiri. Sedangkan pada sistem propagasi, gangguan yang dapat diakibatkan
adalah dengan timbulnya carli (carrier liar) dan flicker yang terjadi pada
perangkat TV Uplink.
Carli adalah
carrier yang tidak diketahui sumbernya, waktu munculnya tidak pasti, dan
bentuknya bervariasi. Carli biasanya disebabkan konfigurasi wiring dan
frekuensi pancar tidak sesuai dengan standar yang ditetapkanoleh SPU Cibinong.
Cara mengatasinya :
Pada spectrum
Analyzer kita memonitor carli yang ada pada transponder. Jika carli yang
didapatkan terlalu besar atau tinggi maka frekuensi yang dekat dengan carli
tersebut dipindahkan ke daerah frekuensi yang bersih, tetapi sebelumnya
lakukanlah koordinasi ke SPU Cibinong.
2.4.
Hasil Yang Dicapai
Setelah melaksanakan proses pengerjaan, hasil-hasil yang
kami peroleh adalah sebagai berikut :
1.
Dapat mengetahui proses
instalasi perangkat DSNG
2.
Dapat mengetahui proses
pengoperasian DSNG sesuai ketentuan atau standar yang digunakan.
3.
Dapat mengetahui/memahami
penggunaan portable TV Uplink dan Mobile TV Uplink.
B. Temuan Pelaksanaan
Keterlaksanaan
3.1.a. Faktor
Pendukung
Faktor pendukung dalam penyelesaian
Proyek Tugas Akhir ini, yaitu :
1.
Adanya pemberian materi pada
saat melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
2.
Adanya referensi data-data yang dapat dijadikan acuan.
3.
Adanya arahan dari pembimbing
3.1.b. Faktor
Penghambat
Faktor penghambat dalam penyelesaian Proyek Tugas Akhir ini, yaitu :
1.
Kurangnya kesempatan untuk
mengenal permasalhan dari industri,
2.
Kurangnya materi yang diajarkan
dari sekolah
3.
Kurangnya keterampilan untuk
menginstalasi dan mengoperasikan perangkat
3.2. Manfaat
Yang Dirasakan
Manfaat yang kami peroleh
setelah penyelesaian Proyek Tugas Akhir ini, yaitu :
1.
Dapat mengoperasikan perangkat
DSNG sehingga indikator-indikator yang terdapat pada front panel dapat dibaca
dan dapat melakukan pengaturan parameter-parameter untuk transmit TV Digital.
2.
Dapat menginstalasi perangkat
DSNG sehinnga pengintegrasian power supply dengan perangkat dapat dilakukan.
3.
Dapat mengetahui kapan Porteble
TV Uplink dan Mobile TV Uplink digunakan.
3.3. Pengembangan/Tindak
Lanjut
Untuk
pemanfaatan sewa transponder dikembangkan untuk komunikasi pada era yan belum
terlayani oleh operator telekomunikasi
0 komentar:
Posting Komentar