Another Source

Jumat, 03 Februari 2012

Generasi Pertama (1G)


Generasi Pertama (1G) adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan teknologi-teknologi yang digunankan pada sistem komunikasi bergerak pada pertama kalinya. Sistem generasi pertama semuanya menggunakan teknologi analog yang pada umumnya lebih dikenal orang dengan AMPS atau TACS. Perlu dicatat bahwa pada teknologi sistem analog ini juga digunakan digital signaling. Kata-kata analog dalam hal ini lebih menuju pada metode yang digunakan untuk mengirimkan informasi dalam jaringan telekomunikasi mobile tersebut.
Pada awalnya telepon seluler atau handphone (HP) hanya digunakan untuk berkomunikasi suara. Tidak ada layanan untuk pengiriman data. Sinyal yang dikirim masih merupakan sinyal analog. Teknologi HP sederhana inilah merupakan generasi pertama (1G). Sistem AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang lahir di Amerika akhir tahun 1970 merupakan jenis ini. Phone Service (AMPS) pertama kali diperkenalkan di New Jersey dan Chicago pada tahun 1978. Sistem ini mulai dipakai untuk umum di Amerika pada tahun 1980-an. Jaringan ini mengguakan sirkuit terintergrasi yang sangat besar yang terdiri dari Computer Dedicated dan System Switch.
 AMPS berhasil memberikan pelayanan telepon bergerak yang dapat menjangkau sebagian besar daratan Amerika Serikat. AMPS beroperasi pada frekuensi 800 MHz, 821 – 849 MHz untuk Base Station Receiving dan 869 – 894 MHz untuk Base Station Transmittingdan menggunakan metode akses FDMA.
Dalam FDMA, user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel maupun berlainan sel.
Namun AMPS masih banyak memiliki kelemahan, yaitu:
*      Dalam hal mobilitas pengguna yang sangat terbatas karena belum adanya kemampuan handover yang menyebabkan pembicaraan dari pengguna akan segera terputus apabila dia berada di luar jangkauan area.
*      Efisiensi yang sangat kecil karena keterbatasan kapasitas spektrum yang menyebabkan hanya sedikit pengguna saja yang dapat berbicara dalam waktu bersamaan.
*      Sistem ini tidak dapat dioptimasi lebih lanjut karena keterbatasan kemampuan kompresi dan coding data.
*      Selain dari hal-hal tersebut, sistem ini harus mempergunakan perangkat dan peralatan yang berat dan tidak praktis serta masih sangat mahal untuk ukuran waktu itu.
*      Kapasitasnya masih terbatas karena dalam sistem analog penggunaan suatu kanal akan dedicated untuk suatu subscriber. Maka pada saat subscriber itu tidak dalam keadaan berkomunikasi, kanal itu tidak dapat digunakan oleh subscriber lain.
*      Feature yang ditawarkan masih terbatas pada suara.
*      Keamanan dimana sistem analog sangat gampang untuk disadap.
Pada tahap selanjutnya, AMPS berkembang menjadi DAMPS (Digital AMPS) atau dikenal juga dengan sebutan IS-45B (IS=Interim Standart), dimana kanal voice-nya sudah menggunakan teknologi digital dengan menggunakan TDMA (Time Division Multiple Access), tetapi kanal signaling-nya masih analog. Dengan TDMA, setiap kanal dibagi-bagi dalam time slot – time slot yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh semua user sehingga utilisasi dapat ditingkatkan dan capasitas juga meningkat.
Selanjutnya, DAMPS atau IS-45B berkembang menjadi IS-136, dengan menggunakan kanal voice dan kanal signaling yang sudah diditalisasi. IS-136 dapat beroperasi pada frekwensi 800 MHZ dan 1900 MHz. Di Amerika Utara, IS-136 ini dikenal dengan sebutan PCS (Personal Communication Service).

Indonesia sempat diramaikan pula oleh teknologi AMPS, dengan munculnya operator atau penyelenggara yang umumnya masih bersifat lokal dan terbatas di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya dengan nama PT. Komselindo. Penggunanya tidak sebanyak dan seantusias pengguna HP saat ini karena:
*      Ukuran HP dan baterai yang cukup besar dan tidak mungkin masuk kantong karena memutuhkan daya yang besar.  
*      Kualitas suara yang jauh di bawah telepon kabel.
*      Masih sedikitnya coverage area.
*      Harga perangkat dan pulsa yang mahal.

Total Access Communication System (TACS), adalah teknologi mobile telephone generasi pertama yang digunakan di Inggris. TACS mulai digunakan pada tahun tahun 1985. TACS beroperasi pada frekwensi 900 MHZ. Pada dasarnya, TACS adalah sebuah versi modifikasi dari AMPS.

Nordic Mobile Telephony (NMT), adalah mobile telephone generasi pertama yang digunakan di Negara-negara Eropa seperti Swedia, Norwagia, Denmark, dan Finladia. NMT mulai digunakan pada tahun 1981. NMT beroperasi pada frekwensi 450 MHz, kemudaian NMT juga dapat digunakan pada frekwensi 900 MHz, yang dikenal sebagai NMT900.



Dalam telepon genggam pada sistem komunikasi bergerak generasi pertama tersimpan suatu data informasi 10 digit nomor identitas telepon (Mobile Indentification Number; MIN) dan nomor yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat telepon berupa Electronic Serial Number (ESN) sebesar 32-bit. MIN berisi identitas kastemer dan operator yang melayani kastemer tersebut, sedangkan ESN berisi identitas telepon gengam yang tersimpan dalam chip telepon tersebut. Ketika pengguna melakukan atau menerima panggilan maka telepon akan memancarkan informasi MIN dan ESN dalam jaringan. Jaringan kemudian melakukan pengecekan apakah MIN dan ESN ini merupakan nomor kastemer dan bukan dalam daftar nomor-nomor yang hilang. Jika ESN dan MIN ini memenuhi persyaratan di atas maka jaringan akan memproses lebih lanjut panggilan yang dilakukan atau diterima.


Seperti telah dikemukakan sebelumnya pengembangan dari sistem ini adalah dengan menggunakan PIN sebelum melakukan panggilan. Namun demikian sistem ini tetap sangat lemah karena dengan kemajuan teknologi maka sistem scanner untuk teknologi ini relatif mudah diperoleh dan algoritma pengacakannya mudah ditemukan sehingga dapat mudah untuk digandakan (kloning).

Fraud yang banyak terjadi pada sistem generasi pertama ini adalah Kloning dan Tumbling. Kloning dilakukan dengan menggandakan identitas MIN dan ESN pada suatu telepon lain. Identitas MIN dan ESN ini pada awalnya diperoleh dengan melakukan scanner pada saat telepon gengam menerima atau melakukan panggilan. Tumbling dilakukan dengan cara melakukan modifikasi terhadap konfigurasi rangkaian dalam telepon sehingga telepon memiliki ESN yang berbeda.

0 komentar:

Posting Komentar