Another Source

Senin, 06 Februari 2012

SOP dan SMP pada SKRGM


2.4.1 Jenis Pemeliharaan Berkala
            Untuk menghasilkan operasi perangkat  yang berkelanjutan dengan tingkat kehandalan dan kualitas yang tinggi tentunya tidak terlepas dari bagaimana cara kita memelihara dan menjaga kesinambungan.
            Pemeliharaan perangkat yang terencana dengan baik artinya adalah pemeliharaan perangkat yang dilaksanakan secara terjadwal, terprogram dengan jelas dan mengacu kepada standar pemeliharaan yang baku sehingga apabila terlaksana dengan baik akan otomatis kondisi diatas akan terpenuhi.
            Pemeliharaan perangkat secara berkala intuk sistem GMD Alcatel DM46U6 terdiri dari :
a.    Pemeliharaan Harian
      Pemeliharaan harian adalah seluruh aktifitas atau kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan secara harian yang berkaitan dengan pemeriksaan visual perangkat dan aktifitas rutin untuk deteksi status perangkat.
Yang meliputi pemeliharaan harian yaitu antara lain:
·         Pembersihan perangkat
·         Pemeriksaan lampu indikator
·         Pemeriksaan alarm indikator
·         Pemeriksaan suhu dan kelembaban ruangan
b.    Pemeliharaan Mingguan
      Pemeliharan mingguan adalah seluruh aktifitas atau kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan secara mingguan yang berkaitan dengan pemeriksaan visual dan pengukuran meter perangkat. Disamping itu kegiatan pemeliharaan mingguan ini meliputi kebersihan, keindahan, dan kerapihan material sehabis instalasi (kabel dll) dan menata setiap kelengkapan perangkat (data-data, buku manual dll) agar selalu dalam kondisi siap pakai dan mudah untuk ditemukan.
Yang meliputi pemeliharaan mingguan yaitu antara lain:
·         Pembersihan perangkat
·         Pemeriksaan lampu indikator
·         Pemeriksaan alarm indikator
·         Pemeriksaan suhu dan kelembaban ruangan
·         Meter Reading
·         Pembacaan alarm indikator
c.    Pemeliharaan Bulanan
      Pemeliharaan bulanan aktifitas dilaksanakan setiap bulan (setiap awal bulan) dengan melakukan pembacaan meter (Meter Reading) melalui alat bantu pembaca yang disebut dengan Mikroterminal (BNA 701).
Kegiatan pemeliharaan bulanan meliputi pekerjaan pembacaan meter (Meter Reading) antara lain:
·         Alarm yang terjadi pada seluruh kanal Radio untuk kedua arah (O/E dan E/O)
·         Tegangan Power Supply seluruh kanal Radio untuk kedua arah (O/E dan E/O)
·         Kualitas seluruh kanal Radio (X,1,2..N)
d.    Pemeliharaan Tahunan
Pemeliharaan tahunan adalah pemeliharaan yang melakukan aktifitas pemeliharaan dilaksanakan tahunan yang terdiri dari:
a)    Pengukuran Lokal yang terdiri dari:
Ø  Meter Reading
Ø  Pengukuran TLO dan tegangan VCXO TLO
Ø  Pengukuran Level Output Transmitter
Ø  Pengukuran SHF Power Output
Ø  Pengukuran Spectrum Bandwith Amplifier
Ø  Pengukuran Level Power Receive Tanpa Diversity
Ø  Pengukuran Level Power Receive dengan Diversity
Ø  Pengukuran Automatic Gain Control
b)    Pengukuran Hop
Ø  BER VS Rx Receive Level
c)    Pengukuran Section
Ø  Pengukuran BER Section
Ø  Pengetesan Fungsi Switching
Ø  Pengetesan Fungsi Orde Wire
e.   Pemeliharaan Dadakan (Corrective)
      Pemeliharaan dadakan atau corrective maintanance dimaksudkan untuk mengatasi gangguan yang terjadi dalam waktu seminimal mungkin. Pelaksana pemeliharaan dadakan ini dapat dilakukan oleh petugas teknik dengan kualifikasi tertentu atau yang telah memiliki pengetahuan / pengalaman menangani gangguan perangkat radio. Biasanya untuk pemeliharaan ini, hanya diperlukan penggantian modul yang rusak dengan modul cadangan (spare) dan sedikit pengaturan straping ataupun pengaturan level.
   2.4.2 Jenis Pemeliharaan Berkala
1.    Meter Reading
Tujuan:
o   Untuk mengetahui besaran / level / tegangan titik point pengukuran perangkat menggunakan Mikroterminal
Alat ukur:
o   Tool Kit set (jika diperlukan)
o   Alat-alat pemeliharaan mingguan
Prosedur:
o   Sebelum melaksanakan pemeliharaan bulanan, terlebih dahulu lakukan pemeliharaan harian dan mingguan terhadap perangkat.
o   Tancapkan konektor (RS 232) Mikroterminal pada soker J01 yang terletak dibagian bawah handset orde wire.
o   Putar switch yang ada dibagian atasnya untuk memilih kanal yang akan diukur (X,1,2,3 .....dst)
o   Untuk masing-masing kanal Radio, catat hasilnya pada format laporan bulanan.
o   Perhatikan, bahwa pemeliharaan dilakukan pada kondisi perangkat bekrja / operasi normal, oleh karenanya tidak dibenarkan melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan terputusnya hubungan (perpu).
o   Setelah selesai, pastikan sekali lagi bahwa pekerjaan yang telah dilakukan tidak menimbulkan alarm apapun pada perangkat.
2.    Prosedur Pengukuran Frekuensi TLO dan Tegangan VCXO TLO
Tujuan:
o   Mengukur frekuensi Transmitter Local Oscillator (BVK-402)
o   Mengukur tegangan VCXO TLO (tegangan bias resistor R-01)
Alat yang digunakan:
o   Spectrum Analyzer / Microwave Frequency Counter
o   Multimeter Digital
o   Extender Unit Transmitter
o   Coaxial Cable 50 Ohm
Prosedur Pengukuran Frequency TLO
o   Keluarkan module terminal / repeater framing dari slim rack.
o   Lepaskan coaxial cable semi rigid antara J02 dan SHF Tx filter.
o   Hubungkan terminal J02 dengan spectrum analyzer / Micro. Freq Counter.
o   Set kongfigurasi spec. Analyzer / MF counter sesuai frekuensi yang diukur.
o   Bila terjadi pergeseran nilai nilai frek dari spec. nominal, atur TLO Tuning.
o   Amati penunjukan tegangan pada test point TP.01 (Tx) dengan menggunakan multimeter digital.
o   Amati penunjukan tegangan varactor diode TLO.VV pada display mikroterminal.
o   Catat hasil pengukuran sebelum dan sesudah pengaturan.
o   Normalkan kembali setelah selesai pengukuran.
Prosedur Pengukuran Tegangan VCXO TLO
o   Cabut unit transmitter dari slim rack, kemudian pasang kembali dengan menggunakan Extender Unit.
o   Ukur tegangan bias pada R01 dengan multimeter digital.
o   Catat hasil pengukuran sebelum dan sesudah pengaturan.
Catatan: Disarankan untuk pengukuran Tx Local Oscillator (BVK-402) dan pengukuran Tegangan VCXO TLO (Resistor R01) dilakukan secara bersamaan, sebab apabila hasil pengukuran frekuensi TLO hasilnya sudah sesuai dengan nominalnya ada kemungkinan Tegangan VCXO nya bergeser atau sebaliknya.
Nilai Batas Pengukuran:
Toleransi pergeseran frekuensi :      (F – Fo) / Fo = (± 2.E – 5)
Dimana, F    = nilai nominal frekuensi yang diukur
               Fo  = nilai hasil pengukuran
Spesifikasi:
Range Tegangan bias VCXO TLO (R01) = 10 ~ 20 mVolt.
Range Tegangan pada Test Point TP.01 (Tx) = 1.6 V ± 0.2 Volt.
Range Tegangan Varactor Diode TLO.VV = 0.0 Volt.
3.    Prosedur Pengukuran Level Output Transmitter
Alat yang digunakan:
o   Power Meter
o   Sensitive Sensor type LP (Low Power)
o   Adapter Connector dari sma type to N-type.
o   Coaxial Cable 50 Ohm
Prosedur Pengukuran Level Output Transmitter:
o   Lakukan kalibrasi Power Meter sesuai dengan frekuensi TLO (gunakan sensor Low Power).
o   Lepaskan coaxial cable semi rigid antara unit Transmitter dan terminal J01.
o   Sambungkan terminal J01 dengan Power Meter.
o   Catat hasil pengukuran yang diperoleh.
o   Normalkan kembali setelah selesai pengukuran.
Nilai Batas Pengukuran:
Nilai referensi level Output Transmitter = -14 ± 2 dBm.
4.    Prosedur Pengukuran  Level Output SHF Amplifier
Alat yang digunakan:
o   Power Meter
o   Multimeter Digital
o   Power Sensor (High Power)
o   RF Attenuator 20 ~ 30 dB.
o   Connector adapter sma type N-type
o   Coaxial  Cable 50 Ohm.
Prosedur Pengukuran Level Output SHF Amp. :
o   Kalibrasi Power Meter sesuai frekuensi Transmitt (gunakan power sensor dan RF Attenuator yang sesuai).
o   Hubungkan Multitester (voltmeter) pada tes point (+ 4 Volt) di panel depan SHF Amplifier dan chek penunjukan tegangannya.
o   Lepaskan Coaxial cable CMI  input (J01) pada modul framing.
o   Lepaskan Coaxial cable semi rigid anta J02 pada unit SHF Amplfier dan SHF Tx Filter.
o   Hubungkan J02 pada unit SHF Amplifier dengan input Power Meter.
o   Baca hasil penunjukan (nilai pembacaan + nilai RF Att), dan lakukan pengaturan bila terdapat penyimpangan.
o   Catat hasil pengukuran sebelum dan sesudah pengaturan.
o   Normalkan kembali setelah selesai pengukuran.
Batas Nilai Pengukuran:
Power Output SHF Amplifier    =    + 29 dBm ± 1 dB
Tegangan + 4 Volt                     =    + 4 Volt ± 0.1 V.  
5.    Prosedur Pengukuran Spectrum Band Width Amplifier
Alat yang digunakan:
o   Spectrum Analyzer
o   Connector adapter sma type N-type
o   Coaxial  Cable 50 Ohm.
Prosedur Pengukuran:
o   Lepaskan Coaxial cable semi rigid antara J02 pada unit SHF Amplifier dan SHF Tx Filter.
o   Hubungkan Terminal J02 dengan input Spectrum Analyzer.
o   Set Konfigurasi Spectrum Analyzer sesuai frekuensi yang Transmit yang akan diukur,
o   Atur VBW dan RBW Spectrum Analyzer sampai indikasi “Uncal”nya hilang.
o   Dari gambar yang diperoleh pada Spectrum Analyzer, tentukan band width-nya dan chek apakah terdapat intermodulasi atau tidak.
o   Catat hasil pengukuran sebelum dan sesudah pengukuran
o   Normalkan kembali setelah selesai pengukuran.
Batas Nilai Pengukuran:
Band Width                                =    < 40 MHz.
C/N Intermodulasi                     =    > 35 dBm.
6.    Prosedur Pengukuran Level Power Receive tanpa Diversity
Alat yang digunakan:
o   Power Meter
o   Power Sensor (Low Power)
o   Connector adapter sma type N-type
o   Coaxial  Cable 50 Ohm
Prosedur Pengukuran:
o Kalibrasi Power Meter sesuai frekuensi Receive (gunakan power sensor “low power”)
o Lepaskan Coaxial cable semi rigid antara SHF Rx  filter dan J01 pada modul Receiver.
o Hubungkan Output SHF Rx Filter dengan input power meter.
o Catat hasil pengukuran yang diperoleh.
o Normalkan kembali setelah sesuai pengukuran.
Nilai Referensi dan Toleransi:
o   Po                                      = Power receive berdasarkan perhitungan “Hop   Calculation”
o   Pr                                      = Power receive hasil pengukuran.
o   Toleransi                           = Pr     = Po ± 2 dB       
7.    Prosedur Pengukuran Level Power Receive dengan Diversity
Alat yang digunakan:
o   Power Meter
o   Power Sensor (Low Power)
o   Coaxial  Cable 50 Ohm
Prosedur Pengukuran:
o Kalibrasi Power Meter sesuai frekuensi Receive (gunakan power sensor low Power range 20 ~ 70 dBm)
o Lepaskan Coaxial cable semi rigid antara Normal SHF Rx  filter dan J05 pada modul Receiver Diversity.
o Hubungkan Output SHF Rx Filter dengan input power meter.
o Catat hasil pengukuran yang diperoleh.
o Normalkan didtem (Main sistem), kemudian lakukan hal yang sama untuk Diversity sistem dengan melepas coaxial cable semi rigid untuk Diversity SHF Rx Filter dengan J06 pada modul receiver Diversity.
o Hubungkan Output Diversity SHF Rx Filter dengan input Power Meter.
o Catat hasil pengukuran yang diperoleh.
o Normalkan kembali setelah sesuai pengukuran.
Nilai Referensi dan Toleransi:
o   Po                                      = Power receive berdasarkan perhitungan “Hop   Calculation”
o   Pr                                      = Power receive hasil pengukuran.
Toleransi                                 = Pr     = Po ± 2 dB
8.    Prosedur Pengukuran Automatic Gain Control
Alat yang digunakan:
o   Multitester (Voltmeter)
o   Micro Terminal
Prosedur Pengukuran:
      Mengukur AGC Mai, AGC Diversity dan AGC Combine:
o   Pasang Micro Terminal dan posisikan channal selector pada kanal yang diukur.
o   Monitor tegangan AGC pada test poin TP02 pada modul Receiver Diversity.
o   Masuk menu “Diversity Combiner” kemudian tekan : Valid.
o   Rubah TDE : G_RF1 =1 & TDE : G_RF2 = 0
o   Kembali ke menu “Diversity Combiner”, kemudian pilih “phase Value” dan tekan : Valid.
o   Catat hasil penunjukan pada voltmeter tiap phase dari 0 ~ 240 dengan step 30.
Contoh:
Phase Value
AGC Volt
00
30
60
....
....
....
240
3.95
3.98
3.96
....
....
....
....


Kembali ke  Phase Value = 0, kemudian nilai AGC yang diperoleh dirata-ratakan, misalnya = 3.96 dan merupakan nilai AGC1.
o   Kembali ke sub menu “Gain of Path”, tekan kembali : Valid
o   Rubah TDE : G_RF1 = 0 & TDE : G_RF2 = 1.
o   Catat nilai yang terbaca pada voltmeter sebagai nilai AGC2
o   Rubah TDE : G_RF1 = 1 & TDE : G_RF2 = 0.
o   Catat nilai yang terbaca pada voltmeter sebagai nilai AGC (combine)
o   Tekan “Return” pada microterminal sampai ke Menu Utama

9.    Prosedur Pengukuran Frekuensi RLO dan Tegangan VCXO RLO


Alat yang digunakan :
o   Spectrum Analyzer
o   Multimeter Digital
o   Extender Unit Receiver
o   Conector / adapter Connector
o   Coaxial cable 50 Ohm
Prosedur pengukuran :
o   Set frekuensi spektrum analyzer atau microwave frekuensi counter sesuai nilai frekuensi unit receiver yang akan diukur.
o   Lepaskan unit receiver / receiver diversity dari shelf rack, kemudian pasang kembali dengan menggunakan exrender unit.
o   Rubah posisi switch S801 ke posisi pengukuran (ke atas).
o   Hubungkan output RLO dengan input alat ukur spectrum analyzer/micro frekuensi counter.
o   Monitor tegangan bias RLO pada R104 dengan Multitester Digital (Voltmeter).
o   Bila terjadi pergeseran, lakukan pengaturan pada RLO Tuning .
o   Catat hasil pengukuran sebelum dan sesudah pengaturan.
Nilai Batas Pengukuran :
Toleransi pergeseran frekuensi : (F-Fo) / Fo = (± 2.10-5)
Ket :        F          =  nilai nominal frekuensi yang diukur
               Fo        = nilai hasil pengukuran
Range tegangan bias VCXO RLO (R104)        = 10 ~ 20 mVolt.
Range tegangan pada test point TP.01 (Rx)     = 1.6 V ± 0.2 V
Range tegangan Varactor Diode RLO.VV        = 0.0 V

10.       Prosedur Pengukuran Threshold vs BER
Tujuan :
Check sensitivitas receiver masing-masing hop. Level daya receiver merupakan fungsi dari BER.

Perangkat Test :
o   BER analyzer (Tx dan Rx)
o   SHF variabel attenuator (0 ~ 70 dB)
o   2 buah kabel coax.semirigit 50 ?
o   2 buah kabel adaptor “RIM Female / N Male”
o   2 buah kabel coax.”BNC Male / 1.6 ~5.6” 75 ?

       Prosedur :
o   Pengukuran dilakukan pada semua section, terminal ke terminal dan diutuhkan paling sedikit 2 team pengukuran.
o   Pada arah E/O pada station terminal yang bersangkutan dilakukan loop pada akses CMI.
o   Team pengukuran yang pertama (team 1) mengukur BER dengan BER analyzer pada station arah O/E.
o   Team pengukuran yang ke dua (team 2) bergerak dari satu station ke station lainnya untuk menyispkan Variable Attenuator.
o   Pengetesan yang harus dilakukan :
               ~ Tiap Hop (dua arah O/E dan E/O)
      ~ Tiap kanal (bearer)
o   Kedua tem pengukuran dapat berkomunikasi dengan menggunakan Order Wire.















0 komentar:

Posting Komentar