Another Source

Senin, 06 Februari 2012

Konsep Dasar Operasi Sistem Multiplexer


Multiplexing adalah penggabungan setiap 4 input sinyal digital paralel,menjadi satu deretan sinyal digital serial dengan kecepatan 4x sinyal digital yang masuk agar sinyal-sinyal informasi tersebut dapat dikirimkan secara simultan dalam satu kanal dan membentuk satu aliran digital tunggal yang mempunyai bit rate lebih tinggi. Sedangkan proses pemisahan dari aliran digital tunggal menjadi komponen-komponennya disebut dengan demultiplex. Beberapa jenis metoda multiplexing adalah sebagai berikut :
ü  FDM (Frequency Division Multiplexing)
Teknik penggabungan kanal sinyal informasi dengan menggunakan kanal-kanal frekuensi yang berbeda. Prisipnya adalah n buah kanal engan frekuensi yang berbeda ditransmisikan secara simultan pada 1 saluran transmisi. Teknik ini digunakan untuk sistem analog maupun sistem digital.
ü  TDM (Time Division Multiplexing)
Teknik penggabungan kanal sinyal informasi dengan menggunakan bandwidth frekuensi yang sama, namun secara bergantian.TDM merupakan proses multiplexing dengan cara membagi waktu menjadi slot-slot waktu yang menyatakan informasi dari tiap kanal. Teknik ini hanya mungkin untuk sistem digital


ü  WDM (Wavelength Division Multiplexing)
Teknik ini serupa dengan FDM, hanya menggunakan domain panjang gelombang sebagai variabelnya. WDM biasa digunakan pada sistem komunikasi serat optic.

            Terdapat dua jenis multiplex digital yang digunakan, yaitu:
Ø  PDH ( Plesichronous Digital Hierarchy)
                        System Kerja PDH
Empat input diberikan dalam perangkat Mux yang dioutputkan menjadi satu yang kemudian akan dipancarkan melalui garis edar pengiriman biasa.
Standarisasi Bit Rate pada system PDH diimplementasikan di dunia ada dua, yaitu :
ü  PDH yang disesuaikan oleh USA (ANSI); bit rate yang bekerja dengan dasar 1,5 Mbps
ü  PDH yang disesuaikan oleh Eropa (CEPT); bit rate yang bekerja dengan dasar 2 Mbps.

o   Kelebihan PDH :
*      Sistem Cukup sederhana.
*      Tidak memerlukan sinyal Reference Clock.
*      Kebutuhan byte overhead sedikit.
*      Gangguan jitter yang ditimbulkan lebih rendah.
*      SDH memungkinkan pencampuran sistem PDH Eropa (ETSI) dan Amerika (ANSI).

o   Kekurangan PDH :
*      Hirarki teknik Multipleks-Demutipleks selalu bertingkat sehingga tidak fleksibel.
*      Kapasitas kanal yang dibawa terbatas.
*      Kemampuan Operasi, Administrasi dan Pemeliharaan kurang.
*      Tidak ada standar internasional untuk penggunaan kode saluran optik sehingga integrasi perangkat yang berbeda merek sulit dilakukan.
*      Hanya digunakan untuk point-to-point network.

Ø  SDH (Synchronous Digital Hierarchy)
System Kerja SDH
System SDH merupakan system STM 1 dimana jumlah framenya terdiri dari 270 kolom dan 9 baris. 9 kolom itu digunakan untuk kepentingan pribadi atau overhead, dan 261 kolom digunakan untuk data payload.

o   Kelebihan SDH :
*      Sinyal input kecepatan rendah dapat langsung diturunkan menjadi kecepatan tinggi, dan sebaliknya.  
*      Kemampuan Operasi, Administrasi dan Pemeliharaan (OA&M) sangat memadai, bahkan untuk keperluan yang akan datang. 
*      Kapasitas kanal yang dibawa sangat besar.
*      Dapat menampung sinyal PDH.
*      Memungkinkan fleksibilitas berbagai topologi jaringan.
o   Kekurangan SDH :
*      Sistem yang kompleks (set up dilakukan dengan software).
*      Satu frame STM-1 hanya dapat menampung maksimal 63 x 2 Mb/s, 3 x 34 Mb/s dan 1 x 140 Mb/s.
*      Karena multiplexing dilakukan dengan byte-by-byte maka jitter yang ditimbulkan tinggi.
*      Memerlukan Sinyal Referensi Clock.

Multiplexer adalah suatu perangkat transmisi yang berfungsi menggabungkan beberapa kanal menjadi satu sebelum ditransmisikan dan dialokasikan sesuai kebutuhan, dalam hal ini menggabungkan tiga buah kanal sinyal digital 64 Kbps menjadi satu sinyal unipolar NRZ atau setara 2048 Kbps.

Multiplexer dibedakan atas dua bagian :
v  FDM
FDM merupakan system penggabungan kanal berdasarkan pembagian alokasi frekuensi dan bersifat analog contoh:
o   Bidang frekuensi pre Group (PG)……………………… 3 kanal
o   Bidang frekuensi Group (G)…………………………….12 kanal
o   Bidang frekuensi Super Group(SG)……………………..60 kanal
o   Bidang frekuensi Master Group (MG)…………………300 kanal
o   Bidang frekuensi Super Master Group………………....900 kanal
o   Bidang frekuensi Base band…………………………….360 kanal
o   Baseband………………………………………………...960 kanal
Contoh konfigurasi :
Pre Grup-Grup-Super Grup-Baseband-Exciter (Up converter)-RF
v  TDM
TDM merupakan system penggabungan kanal berdasarkan pembagian waktu dan hal ini sudah bersifat digital. System TDM yang biasa digunakan dinamakan PCM adapun TDM terbagi atas dua macam:
~        PDH adalah suatu system Hierarchy yang masing-masing struktur framenya tidak disinkkronkan dan system clocknya terpisah-pisah.
~        SDH adalah suatu system yang struktur framenya sinkron dan system clocknya dilaksanakan ssecara terpusat.

0 komentar:

Posting Komentar