Another Source

Jumat, 03 Februari 2012

Penambahan Node Baru


PENAMBAHAN NODE BARU KE JARINGAN EKSISTING

MENGGUNAKAN SERVICE COMPUTER ( LOCAL CONSOLE )



Penambahan node baru pada jaringan eksisting dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
1.    Penyiapan node secara fisik dengan SC
2.    Mengaktifkan node baru menggunakan SC
3.    Integrasi ke node baru dari NMS

Penyiapan node baru secara fisik

Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

 

1. Persiapan

Pada tahap persiapan, terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum dilakukan penambahan node ke jaringan yang ada yaitu:
q Node Baru (Perangkat IMUX TELKOMNet) telah selesai diinstalasi secara physik,
q Pengkabelan (kabel power, trunk dll) sudah di test dg hasil baik,
q Catu daya sudah berfungsi dengan baik (switch power perangkat sudah "on")
q Trunk antara Node Baru dengan Node eksisting telah disambungkan dan berfungsi dengan baik (tidak ada alarm atau error)
q Node Baru telah diberikan Node ID sesuai dengan yang telah dialokasikan (ID yang diberikan di Hardware harus sama dengan yang ada di NMS).
q Teknisi Lapangan telah siap di lokasi perangkat dengan Console (Service Computer) telah bisa mengakses ke Node Baru (menggunakan kabel asinkron yang disambungkan ke port SC pada  perangkat I-MUX).
q Operator NMS telah siap di lokasi MONICE untuk melakukan proses Integrasi Node Baru.

2. Petunjuk Umum menggunakan Service Computer

q Harus selalu diingat bahwa untuk mendapatkan hasil eksekusi dari sebuah command harus menunggu beberapa detik.
q Bila mendapatkan error message “Node communication error“, tunggu beberapa saat, kemudian coba lagi memberikan perintah (command).
q Node ID yang akan diberikan melalui SC harus sama dengan yang ada pada NMS. Sehingga petugas harus mengetahui node id sebelum menggunakan SC.
q Port printer pada komputer SC, harus terpasang hardware Key sebagai security.

3. Parameter  Master Clock

q Pada window NMGR: Master Clock Parameter, definisikan sinkronisasi cloks pada node tersebut.

q  Minimal terdapat 2 (dua) sumber clock pada box FALLBACK LIST, namun bila hanya memiliki satu sumber clock, tidak boleh mengisi 2 entries, sebab akan menimbulkan alarm   “Fall back List warning“

q  Box AVAILABLE PORT, berisi daftar port trunk yang telah diaktifkan, dan dapat dipilih sebagai source clock.

q  Direkomendasikan memilih clock 2 Mb/s, daripada n*64 Kb/s, karena signal 2 Mb/s lebih bagus dan akurat.
q  Bila memungkinkan, sumber clock external harus dipilih yang paling akurat ( Stratum-1 ). Di Indonesia yang memiliki clock yang seperti   itu hanya PT Indosat.  Jaringan TELKOMNet telah menggunakan clock yang diambil dari Indosat.
q  Bila sumber clock external tersedia, maka dari sumber clock harus disambungkan ke SXU, dan bila pada node tersebut dilengkapi dengan SXU cadangan ( protected SXU ), maka pada SXU yang cadangan juga harus disambungkan ke sumber clock. Bila tidak, maka akan timbul alarm “clock source faulty“.
q  Port-port yang akan dipilih sebagai sumber clock harus sudah dalam keadaan sudah  “locked“ atau “in use“.

4. Neighbour node monitoring


Aplikasi Neighbour Node Monitoring dipergunakan untuk memeriksa sambungan trunk antara node eksisting dengan Node Baru ( ID dari Node eksisting akan ditampilkan pada box Expected  neighbour).

q  Pada Windows yang sama, kita bisa melihat neighbour alarm, baik di  interface Node-nya sendiri, atau dari node remote

q  Neighbour Node Monitoring ( NNM ) hanya dapat diterapkan pada perangkat-perangkat IMUX TELKOMNet (Tellabs Martis)yang mengaktifkan HDLC Channel (trunk d an modem). Bila HDLC Channel di “ off ” kan  ( misalnya bila dari Tellabs disambungkan dengan perangkat non-Tellabs ), maka kita akan mendapatkan alarm “ No Connection “.


q NNM sangat bermanfaat, utamanya pada saat instalasi baru /  penyambungan trunk baru. Dengan bantuan NNM, kita dapat memastikan apakah sambungan kabel  dan media transmisi berfungsi dengan baik atau tidak.
q Message sending pada box NNM Option selalu enable ( default ). Bila tidak di “ on “ kan, maka akan muncul alarm “No Connection“

q Neighbour supervision, dapat membantu meyakinkan petugas di NMS, untuk memastikan bahwa neighbour node adalah node yang diharapkan, dan akan mengirimkan alarm ( wrong neighbour ) bila bukan node tersebut yang tersambung ( misalnya karena ada yang mengganti perangkat,  dsb).

q State Monitoring harus selalu enable.

q NNM dapat juga dipergunakan untuk membantu melokalisir loop di sisi transmisi, dengan menampilkan alarm “ Loop “. Bila alarm tersebut muncul, berarti terjadi loop di trunk ( loop  bisa terjadi di interface, DDF 2 Mb/s lokal, DDF 2 Mb/s remote ).


MENGAKTIFKAN NODE BARU MENGGUNAKAN SERVICE COMPUTER


Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengaktifkan node baru adalah sebagai berikut:


1.            Login ke Node Baru (Optional, hanya diperlukan bila security di-enable-kan)
2.            Mengkonfigur Parameter Node Baru
3.            Menghapus inventory Node
4.            Create inventory Node
5.            Test Protected cross-connect system ( SXU ) bila node menggunakan system proteksi
6.            Parameterisasi interface trunk dan mengkatifkan ( lock )
7.            Set Neighbour node parameter
8.            Reset error counter pada interface
9.            Check alarm yang muncul di interface trunk
10.  Set Master Clock Parameter
11.  Set Real Time Clock parameter




Langkah 1 : Login ke Node Baru (bila security di-enable-kan).

Bila di-disable, dapat langsung ke langkah 2.
a.    ketikkan SERP pada OS/2 window
b.    ketikkan password dan tekan Enter
c.    tekan tombol Login,
bila password benar, maka akan ditampilkan windows NMGR sesuai dengan jenis node yang diinstall.

Langkah 2 : Parameterisasi Node

a.    pilih Parameter/Subrack Parameters, maka akan tampil windows seperti berikut



q  Ketikkan Node ID
q  pilih Type subrack
q  Basic, cluster)(Single/double)
q  FUSE UNIT :
   * pilih PAU bila catuan 220 V
      * pilih PFU  bila catuan DC-48 V dan bila ada 2 PFU,tekan tombol     protected.
q  pilih SXU yang dipakai, dan bila menggunakan proteksi, pilih   Protected
q  tekan tombolUpdate bila telah selesai
q  tekan tombolExit
q  Pilih menu Node/Redraw!
q  pastikan seluruh unit pada node dpt dilihat pada layar monitor dengan ID yang benar.
Periksa apakah semua unit yang dipasang terlihat pada gambar.

Langkah 3 : Hapus Inventory pada Node

Menghapuskan inventory dimaksudkan agar data-data modul/unit menjadi fresh dan cross-connections yang ada di Node Baru dapat dihilangkan (di-reset )



a.    Pilih Parameter/Subrack inventory
b.    Periksa di box Unit Not  in Inventory, dan pastikan bahwa unit-unit yang terpasang dapat dilihat , dan susunan slotnya sudah benar.
c.    Aktifkan parameter “Enable multi-unit operations
d.    Tekan tombol “Delete Inventory“, tekan tombolYes untuk merespon pertanyaan Delete Inventory.

CATATAN : Langkah ini ( delete  invetory ) tidak boleh dilakukan pada node yang telah beroperasi !!!!!!

e.    Tekan tombol Exit, bila telah selesai semuanya, dan tunggu kira-kira 15 detik.
f.     Pilih Node/Redraw!
g.    Pilih  Parameter/Subrack inventory
h.    Periksa dan yakinkan bahwa unit-unit sudah didelete , shg tidak ada lagi unit ada di box Unit in Inventory
i.      Bila tidak demikian, ulangi lagi langkah 3
j.      Tekan tombol Exit

Langkah 4 : Create Inventory Unit

Membuat inventory bertujuan untuk menyimpan data-data parameter subrack dan modul/unit di SCU.


a.    Pilih Parameter/Subrack inventory
b.    Aktifkan parameter Enable multi-Unit operations

c.    Tekan tombol Create inventory, tekan tombolYes  untuk merespon pertanyaan Create Inventory. Setelah selesai, semua unit di box Unit not  in Inventory akan pindah ke box Unit in Inventory
d.    Tekan tombol Exit, tunggu 15 detik
e.    Pilih Node/Redraw, dan perhatikan apakah posisi unit/modul yang tampil di layar sudah sesuai dengan kondisi perangkat yang sebenarnya.

f.     Alarm pada card SCU harus mati.
g.    Pilih Parameter/Subrack inventory, pastikan bahwa pada box Unit not in inventory sudah kosong. Bila belum kosong, ulangi lagi langkah-langkah di atas.

Langkah 5 : Test Cross-connect Backup ( Optional )

Kegiatan ini hanya berlaku untuk instalasi perangkat BASIC Node/Cluster Node yang dilengkapi dengan modul SXU yang dibackup.
a.    check dan pastikan tidak ada alarm di modul SXU
b.    pilih Parameter/Forced Cross Connect Mode
c.    tekan tombol Primary, tekan tombol Update untuk memilih primary SXU ( slot 15 ) sebagai active SXU
d.    SXU slot 15 akan tampil dengan warna yang lebih mencolok ( pilih Node/Redraw )

e.    Lakukan hal yang sama untuk Secondary SXU  ( slot-14 )
f.     None dipilih bila kita tidak ingin mem-force salah statu SXU yang harus aktif ( otomatis )


Langkah 6 : Parameterisasi Interface Trunk

Umumnya, trunk yang dipergunakan adalah trunk 2 Mb/s dan 8 Mb/s yang melalui perangkat transmisi atau 2 Mb/s melalui jaringan lokal.
a.    double-click trunk unit(contoh menggunakan GMH G.703 , NMGR: GMH 30000/U4)
b.    double-click interface yang dialokasikan ( if1 atau if2 )

c.    pilih Interface/Parameters
q  Perangkat yang disambungkan keduanya dari  TELKOMNet (Tellabs Martis )
Ø set TS 0 B4, B5, B6, B7, B8 sbb: 1, HDLC, HDLC, HDLC, HDLC 
Ø tekan tombol“ On “ pada menu HDLC Link pada TS : 0

q  Perangkat TELKOMNet ( Tellabs Martis ) disambungkan dengan perangkat non-Tellabs
Ø set TS 0 B4, B5, B6, B7, B8 sbb: 1, 1, 1, 1, 1,
Ø klik OK.
 
g.    tekan tombol CAS pada window Interface Parameter

Setting CAS, system signalling pada konfigurasi antar sentral telpon.
Komunikasi Data tidak memerlukan signalling, oleh karenanya tidak diperlukan parameterisasi di CAS

Bila trunk interface, disambungkan ke sentral telepon, yang memerlukan sistem signalling, maka :
Ø  Tekan tombol“On“ pada CAS,
Ø  setting B5, B7, dan B8 : 1,1,1

Langkah 7 : Setting NNM ( Neighbour Node Parameters )


a.    pilih Interface/NNM Parameters

b.    tekan tombol “Message sending“
c.    periksa pada box Existing neighbour. Di sana ditampilkan  Node ID dan interface yang tersambung. Bila sudah sesuai dengan kondisi sebenarnya, tekan tombol “Copy existing to expected“
d.    Bila belum sesuai, periksa lagi jumperan-jumperan di DDF dan di interface GMH, apakah ada kesalahan port, konektor dsb
e.    Tekan tombol Update
f.     Clisk on Exit
g.    Apabila terjadi kondisi tidak normal, maka akan muncul indikasi alarm pada box Neighbour alarms, atau Far end neighbour alarm

Langkah 8: Reset Error Counter
a.    Pilih Interface/Error Counters

b.    Tekan tombol reset, untuk mereset error counter.
c.    Monitoring windows ini minimal 1 ( satu ) menit, untuk memastikan bahwa trunk ini “error free“
d.    Bila muncul error, counting akan bertambah. Lakukan pengecekan kabel-kabel koneksi, parameter trunk interface, dan kualitas kanal transmisi ( koordinasi dengan petugas transmisi ).
e.    Tekan tombol“Exit“
f.     selesai
           
Langkah 9 : Check Alarm
a. Pilih Faults/Active Faults
a.    pilih Options/Refresh Now, dan yakinkan bahwa sudah tidak ada alarm lagi.


Langkah 10: Set Master Clock
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyediakan sumber clock sinkronisasi untuk node tersebut

a.    Pilih Parameters/Master Clock
Catatan: ada 3 ( tiga ) macam sumber clock yang dapat diplih yaitu :
a.1 Internal clock, yaitu clock yang diambil dari generator di dalam node itu sendiri: 2048 KHz +/- 30 ppm.
a.2 External clock, yaitu clock yang diambil dari suatu su mber yang sangat akurat ( presisi, Stratum-1), yang disambungkan ke modul SXU
a.3 extract, yaitu clock yang diambil dengan cara meregenerasi signal 2 Mb/s yang diterima dari node yang lebih tinggi kelasnya.

INFO : Jaringan TELKOMNet menggunakan system clock sesuai dengan penjelasan a.3 !!!!!

b.    pilih trunk interface pada box AVAILABLE PORTS. Port trunk yang dipilih adalah port yang disambungkan dengan node di atasnya(induk)
c.    tekan tombol Addè, dan port yang dipilih akan ditempatkan di FALLBACK LIST
d.    tekan tombol Update
e.    tekan tombol Exit

Dengan demikian pekerjaan di lapangan telah selesai. Selanjutnya, petugas NMS akan melakukan proses integrasi Node Baru ke Network eksisting.
Petugas lapangan tidak boleh meninggalkan lokasi, kecuali sudah mendapatkan persetujuan dari NMS Centre.

INTEGRASI NODE BARU KE NMS


1. Menambahkan Node pada diagram network

q Dari NMS Toolbox pilih icon Network Editor untuk membuka window Network Editor dan NWED  Toolbox. Pada Toolbox (baris ketiga) pilih panel Node yang sesuai.

q  Letakkan  gambar node pada tempat yang telah ditentukan, dengan menekan mouse satu kali pada tempat tsb.  Akan muncul dialog NWED-New Node Parameters
Pada window NWED-New Node Parameters masukkan parameter yang dibutuhkan :
Ø  Node ID (nantinya tidak bisa diubah lagi)
Ø  Ketikkan nama node (bisa diubah)
Ø  Bila menggunakan konfigurasi protected, SXU Mode = Protected
Ø  Area Name = diisi DXX Server yang akan dihubungkan kepada node
Ø  Customer name = (untuk backbone bersifat optional)
Ø  Klik OK (window NWED-New Node Parameters)

2. Menambahkan Subrack, unit dan module pada node baru

q  Pada Toolbox pilih Node Editor



q  Sorot node yang baru dibuat pada diagram network, klik satu kali, akan muncul window New subrack


Ø  Klik Ok untuk melanjutkan.

q   Window node editor Subrack, seperti dibawah ini:

q   Untuk penambahan unit.
Ø  Pilih unit hardware yang akan ditambahkan
Ø  Pilih slot yang akan dipakai untuk unit tsb.
Ø  Dobel klik pada slot tsb.
Ø  Ulangi langkah di atas untuk semua unit yang akan ditambahkan
q   Untuk penambahan module
Ø  Pilih module yang akan ditambahkan.
Ø  Pilih interface yangakan diisi.
Ø  Dobel klik pada interface tsb.
Ø  Ulangi langkah di atas untuk semua module yang akan ditambahkan.
Ø  Keluar dari Node Editor

3. Membuat trunk antar node

q  Pastikan kedua interface sudah diparameter (bila belum lakukan parameterisasi).
q  Sorot baris keempat (trunk) pada NWED Toolbox (Network Editor)



  Ø  Klik mouse untuk memilih jenis trunk
Ø  Pilih node pertama (akan diberi garis putus-putus)

q   Pilih node kedua, akan muncul NWED-New Trunk Parameters
Ø  Ketikkan nama yang akan diberikan untuk trunk
Ø  Untuk penambahan trunk n x 64 k, masukkan Capacity-Total TS
Ø  CRC : off
Ø  CAS : off
Ø  Definisikan HDLC Link dan pilih HDLC link on
Ø  Klik OK


  1. Parameterisasi trunk interface Node existing, dan ubah interface state ke In Use.
q   Pilih Node Manager dari NWED Toolbox
q   Dobel klik pada node asal, akan terlihat seperti gambar dibawah ini:

q   Klik pada unit/slot pada gambar diatas.

q   Dobel interface unit tersebut diatas.

q   Dari dari window NMGR Pilih Interface/Parameters
q   Tekan tombol Template
Ø  Dari window ini terlihat templates-templates parameter, pilih pilih template sesuai parameter yang diinginkan Contohnya 2M TELKOMNET.
Ø  Tekan tombol Read template
Ø  Tekan tombol Exit
Ø  Tekan tombol Update
Ø  Tekan tombol Exit

q  Kembali ke window Interface 
Ø  Pilih menu Interface/edit…
Ø  Select list box state to inuse
Ø  Klik Exit.



  1. Periksa Neighbour parameter.
q  Kembali ke window NMGR
 - Pilih menu Interface/Nnmparams...
  1. Pada window berikut
Ø  Pilih jenis subrack yang sesuai dari list box Neighbour Subrack Type
Ø  Periksa keberadaan trunk interface node yang baru pada window Existing Neighbour
Ø  Tekan tombol Copy Existing to Expected
Ø  Tekan tombol Update
Ø  Tekan tombol Update
Ø  Tekan tombol Exit

  1. Paramerisasi interface trunk node baru.
q Ulangi langkah ke-4 untuk Node yang baru, sampai pada step parameterisasi dan tidak sampai pada mengubah interface menjadi inuse.
8. Binding Trunk interface
q  Pilih menu Interface Binder dari NWED Toolbox
q  Sorot simbol trunk yang baru dibuat


q    Tekan mouse satu kali. Akan muncul window Interface Binder dan IFBI Trunk Binding

Ø  Select listbox pada free interface sesuai dengan slot/port yang sesuai.
Ø  Tekan tombol Bind.
Ø  Klik exit, untuk melanjutkan.
Ø  Ulangi langkah di atas untuk interface lain, setelah itu keluar dari Interface Binder

9. Mengubah status Node menjadi IN USE pada Network Editor

q  Mengubah status node menjadi IN USE :
Ø  Toolbox : Select
Ø  Double click pada node baru
Ø  Ubah parameter State menjadi IN USE
Ø  Tekan tombol Update
Ø  Klik Exit untuk keluar dari dialog NWED-Node Parameters



10. Mengubah status subrack menjadi IN USE
-          Tollbox : Node Editor

    - Pilih Edit/Settings, untuk membuka dialog NOED-Settings


Ø  Pada list box Subrack State, pilih In Use
Ø  Tekan tombol Update
Ø  Tekan tombol Start
Ø  Bila perubahan status sudah OK, tekan tombol exit
Ø  Bila perubahan status masih error, tekan tombol explain untuk melihat alasannya


11. Mengubah status interface trunk menjadi inuse.
    - Toolbox : Node Manager
    - Double click node yang baru

q  Kembali ke window Interface
Ø  Pilih menu Interface/edit…

Ø  Select list box state to In Use
Ø  Klik Update
Ø  Klik Exit
 
12. Periksa apakah ada aktive faults pada interface trunk pada kedua node (Pilih menu Fault/Active Faults).

13. Reset error counters dan G.821 statistic pada kedua interface trunk.
q   Dari window NMGR seperti langkah 10 pint satu.
q   Pilih menu Interface/Error Counters
Ø  Aktifkan semua parameter Reset
Ø  Tekan tombol Reset
Ø  Amati kira-kira satu menit untuk memastikan koneksi trunk bebas error
Ø  Tekan tombol Exit

14. Ubah status trunk menjadi in use.
q   Pilih select pada toolbox network editor.
q   Klik pada bagian trunk yang ada simbol bulat/kotak kecil, sampai muncul gambar seperti di bawah ini :

Ø   Select In use pada list box state.
Ø   CRC : on dan CAS : off
Ø   Klik Update.
Ø   Jangan lupa klik Exit, untuk keluar.

15. Selesai.




0 komentar:

Posting Komentar