Catu Daya Listrik dalam Sistem Telekomunikasi merupakan
sarana pokok yang sangat menentukan hidup / matinya system itu, selalu dituntut
kehadirannya. Karenanya sering di katakan catu daya adalah jantunya system
telekomunikasi.
Pada setiap perangkat tersebut membutuhkan catu daya.
Apabila salah satu perangkat catu dayanya tidak beroperasi (terputus / rusak ), maka jaringan itutidak
akan dapat menunaikan tugasnya sebagai alat penghubung.
Dengan demikian maka perangkat catu daya harus dijaga
selalu terpelihara demi kelestarian hubungan telekomunikasi.
Persyaratan system catu daya telekomunikasi :
Syarat- syarat utama untuk catu daya telekomunikasi
adalah:
a)
Harus
dapat di percaya keandalan dan kelestariannya.
b)
Harus
mampu menyediakan arus dan tegangan normal yang diperlukan untuk pesawat
telekomunikasi yang di catunya.
c)
Tegangan
output harus dapat di atur dalam batas-batasyang di tetapkan untuk pesawat
telekomunikasi.
d)
Harus
bisa mengamankan secara otomatis terhadap setiap kondisi gangguan.
e)
Dengung
( noise ) yang di timbulkan harus di bawah harga tertinggi yang di tetepkan.
f)
Biaya
instalasi, pemeliharaan dan operasi harus dalam batas-batas yang wajar dengan
penyesuaian terhadap kondisi-kondisi yang di tetapkan.
INSTALASI
Beban catu daya telekomunikasi dapat di bedakan :
-Beban yang
membutuhkan catuan tenaga listrik arusbolak balik AC dan
-Beban yang membutuhkan catuan tenaga listrik arus searah
( dc )
Sehingga oleh karena itu kita kenal dua macam instalasi
catu daya:
-
Instalasi
catu daya arus bolak balik ( ac ) dan
-
Instalasi
catu daya arus saearah (dc)
1.
Instalasi
Catu daya AC terbagi atas 3, yaitu:
a) Instalasi catu daya AC boleh terputus tanpa cadangan
a) Instalasi catu daya AC boleh terputus tanpa cadangan
b) Instalasi catu daya AC
bisa terputus dengan cadangan.
c) Instalasi catu daya AC
tanpa terputus ( no break system ) dengan pencatu-pencatu cadangan.
2. Instalasi CAtu Daya DC
a)
Instalasi catu daya DC boleh terputus tanpa cadangan
b)
Instalasi catu daya DC tanpa terputus (no break system) dengan satu macam
catu
cadangan.
c) Instalasi catu daya DC tanpa
terputus dengan 2 macam catu cadangan.
DIESEL
GENERATOR SET ( DIESEL-GENSET)
Prinsip kerja Diesel Genset.
Mesin diesel di pergunakan untuk
menngerakan rortor generator dan dari statornya menghasilkan output dari
generator berupa listrik. Mesin diesel termasuk mesin kalor yaitu mesin dengan
menggunakan tenaga panas yang dirubah menjadi gerak. Tenaga panas ini di
peroleh melalui proses pembakaran bahan bakar ( solar ) dengan oksigen dari
luar. Gas hasil pembakaran tersebut di gunakan untuk menggerakan torak secara
gerak translasi. Gerakan translasi dari torak ini di teruskan kebatang
penghubung (connecting rod) dengan poros engkol ( crank shaft) sehingga
menghasilkan gerak berputar pada poros engkol.
Demikian juga sebaliknya, gerak rotasi
deri poros engkol yang di hubungkan oleh batang penghubung dengan torak dapat
menghasilkan gerak translasi pada torak.
Generator dapat menghasilkan
listrikbila rotor generator yang gulungannya berarus listrik itu di beri input
tenaga gerak ( diputar ). Biasanya poros engkol dan rotor di sambungkan secara
kopling.
Dengan adanya rotor yang diputar oleh
mesin diesel, sedangkan kepala kumparan atau gulungan rotor di berikan arus
searah, maka pada pihak stator terbangkit output tegangan bolak balik. Untuk
mendapatkan tegangan bolak balik. Untuk mendapatkan putaran dan tegangan yang
stabil, di perlukan system governor ( pengaturan putaran ) dan voltage
regulator ( pengatur tegangan regulator )yang baik.
Syrat-syarat penggunaan diesel
Untuk mandapatkan mesin diesel sebagai
penggerak mula yang baik di perlukan syrat-syarat sebagai berikut:
a)
bahan-bahannya
dari logam yang berkualitas baik.
b)
System
penyaluran bahan bakar dan bahan bakarnay sendiri ( solar) harus baik mulai
dari tangki utama, tangki harian, dalam pompa injeksi (injection pump) sampai
masuk dalam pembakaran silinder.
c)
System
pelumasan, jenis oli, seluruh system pelumasan silinder harus tepat dan baik.
d)
System
pendinginan yang baik, yaitu pendinginan dengan udara maupun dengan air.
Pendinginan harus mampu mendinginkan mesin sesuai dengan perencanaannya.
e)
System
penyaluran udara yang baik. Udara yang dipergunakan pembakaran bahan bakar
dalam silinder harus dalam perbandingan yang tepat, kekurangan udara akan
menjadikan mesin beroperasi dengan tida efisien dan tidak awet.
f)
Generator
dan perlengkapannya, termasuk pengatur tegangan dan pengatur frekuensi harus
baik.
g)
Panel-
panel yang berisi rangkaian control, baik untuk control diesel maupun untuk
generator harus selalu bekerja normal.
h)
System
starter hareus baik, agar mesin selalu siap untuk beroperasi apabila hendak
dijalankan.
i)
Alat
– alat lainnya harus selalu baik, misalnya : pemutus beban, alat – alat
pengaman dan lain – lain.
j)
Terakhir
yang terpenting adalah perawatan dan pemeliharaan yang baik ; dengan perawatan
yang teratur dan mengerti akan tujuan perawatan tersebut, maka menjadi akrab
dengan genset dan terhindarlah segala kerusakan – kerusakan fatal yang
menimbulkan kerugian dan pengorbanan besar yang sia – sia.
GENERATOR
Secara garis besar, generator di
bedakan 2 macam :
Generator mamakasi sikat ;
1)
pembagian
arus bolak-balik.
2)
Pembangkitan
arus searah ( tidak dibicarakan ).
Generator tanpa sikat ( brushless )
1)
Generator
dengan memakai sikat arang.
Prinsip kerjanya: seikat
mjendapat tegangan searah dari sumber searah (VR) mengalir lewat slipring,
terus ke gulungan rotor yang di putar.
Pada pihak stator, akan
terbangkit tegangan listrik bolak-balik, yang selanjutnya menjadi daya untuk
beban.
2)
Generator
sikat arang.
Generator ini dinamakan
juga brushless generator, disini tidak di jumpai adanya sikat arang, sebagai
gantinya digunakan system exciter.
PERLENGKAPAN
DIESEL GENSET.
Terdiri dari :
-
Perlengkaran
generator, dan
-
Perlengkapan
Diesel.
Perlengkapan penunjang genset, yaitu :
1)
Voltage
Regulator
Voltage regulator, yaitu
suatu alat yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan output dari generator
tetap konstan sesuai dengan yangt diinginkan.
2)
Pengatur
Putaran
Seperti halnya Voltage
Regulator, alat pengatur putaran ( governor) berfungsi untuk mempertahankan
putaran mesin agar dalam kecepatan yang tetap.
3)
Indikator-indikator
Indikator-indikator dan
segala peralatan-peralatannya, yaitu rele-rele, timer, switch, dan lain-lain
dipasang dalam penel control (control aubide).
4)
Alat
pengaman berguna untuk
-
mengamankan
generator
-
Mengamankan
Prime mover ( diesel )
Pengaman generator bertugas
mematikan seluruh genset apabila ada hal-hal yang membahayakan generator.
Pengaman diesel sam dengan pengaman generator, hanya berbeda dari asal usul
gangguan, kalau temperature mesin diesel terlalu panas,
bekerja pengaman diesel.
Kalau tegangan generator naik, bekerjalah pengaman generator.
5)
Peralatan
Tambahan
Peralatan tambahan yang
dimaksud adalah alat-alat yang ikut di pasang pada diesel untuk mengetahui
kondisi dari seluruh sistemnya. System-sistem yang ada di dalam diesel
biasanya:
-
Sistem
bahan bakar
-
Sistem
pelumasan
-
Sistem
pendinginan
-
Sistem
udara masuk
-
Sistem
starter, dan lain-lain.
a)
Sistem
penyaluran bahan bakar.
-
Bila
filter bahan bakar kotor sebaiknya ada tanda / indicator ( alarm )
-
Bila
tekanan bahan bakar turun sebaiknya ada tanda / indicator ( alarm ).
-
Bila
bahan bakar dalm tangki harian sampai level ½ jam operasi ada tanda.
-
Dan
lain-lain
b)
Sistem
Pelumasan.
-
Bila
tekanan minyak pelumas turun, sebaiknya timbul alarm
-
Bila
tekanan minyak pelumas amat tinggi sebaiknya timbul alarm
-
Bila
suhu minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm.
-
Dan
lain-lain.
c)
Sistem
Pendingin
-
Bila
suhu air tinggi ( lebih 94 derajat celcius) sebaiknya timbul alarm.
-
Bila
level air turun sebaiknya timbul alarm
-
Bila
tekanan air kurang sebaiknya timbul alarm.
Untuk mesin-mesin pendingin
udara.
-
Bila
aliran udara mulai buntu sebaiknya ada alarm.
-
Bila
temperature sirip silinder tinggi sebaiknya ada alarm.
-
Dan
lain-lain
d)
Sistem
Penyaluran Udara Masuk.
-
Bila
filter udara mulai buntu sebaiknya ada alarm.
-
Bila
temperature udara kurang panas ( saat start) sebaiknya ada alarm.
e)
Sistem
Starting
-
Bila
motor starter terlampau lama menempel pada flywheel timbul alarm.
-
Bila
charger tidak mau mengisi battery sebaiknya timbul alarm.
-
Dan
lain-lain
f)
Lain-lain
-
Bila
mesin jalan dengan rpm yang rendah, sebaiknya timbul alarm.
-
Bila
mesin jalan dengan rpm lebih dari normal (120%) timbul alarm
-
Dan
lain-lain.
Pada Area Network (ARNET) Pare-Pare,
di gunakan genset 190 KVA sebagai pencatu cadangannya. Adapun cara
mengoprasikan Genset 190 KVA apabila outomatis start gagal pada saat PLN jatuh,
adalah sebagai berikut:
- Putar COS yang ada di depan panel genset (G.C.P 1x190 KVA) tertulis COS dari spidol hitam di putar ke kiri pada posisi “OFF” (pada posisi tengah)
- Buka pintu panel genset tersebut kemudian “OFF” kan (turunkan) MCB putih yang tertuliskan spidol hitam mulai dari No. 1 s/d 6 kemudian “ON” kan (naikkan) kembali MCB No. 1 s/d 6.
- Putar kembali COS yang ada di depan panel genset ke kanan pada posisi “OUTO”.
- Tunggu beberapa detik genset akan “ON” ( operasi).
0 komentar:
Posting Komentar