Another Source

Kamis, 02 Februari 2012

Integrasi Grounding

Integrasi grounding yaitu integrasi dari perangkat ke bar grounding dan integrasi dari bar grounding ke bar grounding lainnya.
Prinsip dari integrasi grounding yaitu :
  1. Kualitas penyambungan antara kabel grounding (BCC) ke perangkat. Penyambungan kabel grounding ke perangkat wajib menggunakan skun. Kabel dikoneksikan ke pole grounding yang tersedia pada perangkat.
  2. Kualitas penyambungan antara kabel grounding (BCC) ke bar grounding. Penyambungan kabel grounding ke bar grounding wajib menggunakan skun dan ring. Sekrup yang digunakan sebaiknya menggunakan bahan tembaga agar tidak mudah berkarat. Jika memungkinkan, sebaiknya kabel grounding dilas menggunakan CADWELD PLUS.
  3. Alur kabel grounding tidak boleh bertumpukan dengan kabel lainnya.
  4. Semakin panjang alur kabel, maka kabel yang digunakan sebaiknya diameter kabel semakin besar. Untuk kabel grounding dari perangkat ke bar grouding pada ONU biasanya berkisar 1-2 meter, maka minimal menggunakan kabel BCC -10 sedangkan untuk kabel grounding antar bar grounding di ONU minimal menggunakan kabel BCC-25.
  5. Semakin besar kabel semakin baik untuk grounding, semakin besar kabel grounding semakin kecil tahanannya. Ingat rumus : R = ρ (Ω mm2/m) x l(mtr)/A(mm2) dengan ρ = resistivitas, l = panjang label, A = luas penampang kabel.
  6. Bar grounding yang terpasang wajib menggunakan isolator, misal isolator antara bar grounding dengan tembok, isolator antara bar grounding dengan rack MDF.
  7. Hasil ukur tahanan penyambungan grounding diusahakan <>
Integrasi grounding pada ONU atau perangkat radio :
  1. Perangkat Radio(IDU)/OLTE/DLC/Rectifier ke bar grounding
  2. Rack MDF/DDF ke Bar Grounding
  3. Back Mount Frame (BMF) LSA Plus ke grounding
  4. Bar Grounding perangkat ke bar grounding utama.
  5. IDU-ODU pada sistem radio
  6. Grounding Kit pada sistem radio yang terkoneksi dengan kabel grounding ODU-IDU, terpasang pada lokasi sbb : Kabel feeder dekat antena,Kabel feeder posisi horizontal dekat dengan posisi vertikal(pada bagian bawah tower),Kabel feeder dekat dengan perangkat, Jika kabel feeder posisi vertikal dipasang dg jarak maksimal antar grounding kit yaitu 60 meter.
  1. Arrester tegangan AC setelah MCB PLN (sebanyak 2 bh baik untuk L maupun N). Yang harus diperhatikan pada PDB yaitu bar untuk Netral dan bar untuk grounding terpisah.
  2. Arrester tegangan DC setelah rectifier.(sebanyak 2 bh, baik untuk (+) maupun (-)). Yang harus diperhatikan pada PDB yaitu bar untuk (+) dan bar untuk grounding terpisah.
Tegangan netral terhadap ground
Standard tegangan netral PLN terhadap ground Vn-g yaitu <> 2 volt maka direkomendasikan menggunakan Isolation Transformer.
       3.    Jenis-jenis Grounding
·         Ground Rod,  tipe grounding yang terbuat dari kuningan untuk ground yang terhubung ke tanah dan dilengkapi dengan bak control (untuk pengukuran).
·         Elektroda Pita, system grounding yang menggunakan dasar plat tembaga sebagai elektroda pita yang dihubungkan dengan kabel dengan bak control
·         Elektroda Plat, system grounding yang menggunakan plat tembaga sebagai elektroda platnya yang dihubungkan dengan kabel ke bak control
Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa :
Pada dasarnya ada tiga (3) jenis grounding system, yaitu:

  • Safety ground, ini untuk daya listrik berteganggan tinggi (PLN)
  • Lightning ground, ini untuk menyalurkan petir ke tanah.
RF ground, ini untuk grounding sinyal RF (radio).

2 komentar:

kak, mau tanya.. apa perbedaan ACB dan MCCB ?

Penjelasannya mudah dimengerti dan cukup jelas, menambah pengetahuan kelistrikan, untuk pengetahuan terkait kelistrikan lainnya dapat kunjungi voltechno.net

Thanks

Posting Komentar