Another Source

Kamis, 02 Februari 2012

Konfigurasi Instalasi UPS (Uninteruptible Power Supply)

Uninteruptible Power Supply merupakan system Penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, Jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi.
Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika system tersebut tidak dilindugi dengan UPS. Fungsi Utama dari UPS adalah :

  1. Dapat Memberikan Energi listrik Sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama (PLN)
  2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera menghidupkan Genset sebagai pengganti PLN
  3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan back up data dan mengamankan Operating System (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama (PLN) padam
  4. Mengamankan System komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu System komputer baik berupa kerusakan software,data maupun kerusakan hardware e. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh system komputer berupa tegangan yang stabil
  5. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap system
  6. User friendly dan mudah dalam installasi
  7. User dapat melakukan kontrol UPS melalui Jaringan LAN dengan menambahkan beberapa accessories yang diperlukan
  8. Dapat diintegrasikan dengan jaringan Internet
  9. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management
 Apakah UPS itu??

UPS ( Uninterruptible Power Suplly) adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk melindungi (proteksi) beban-beban kritis terhadap gangguan-gangguan listrik.

Jenis-jenis UPS ?? 

1. Off Line (Stand-by UPS)
  •  UPS (inverter) bekerja apabila terjadi fluktuasi tegangan input dan pemadaman listrik. 
  • Tidak ada AVR (Automatic Voltage Regulator).
    Range input rendah.  
  •  Adanya transfer time ( 2 ms ).
    Tegangan output mengikuti tegangan input. 
  •  Bentuk gelombang output STEPWAVE (simulasi gelombang sinus ). 
  •  Lebih dikenal dengan sebutan STAND-BY UPS. 


2. Line Interactive 
  •  UPS (inverter) bekerja pada saat tegangan input telah diluar range UPS dan pada saat adanya pemadaman listrik.
  •  Ada AVR (Automatic Voltage Regulator). 
  •  Range tegangan yang lebar. 
  • Ada transfer time yang sangat cepat. 
  •   Tegangan output yang dihasilkan lebih stabil.
  • Bentuk gelombang output STEPWAVE ( Simulasi gelombang sinus).  
  • Proteksi input dan output yang lebih baik   

3. On Line
  • UPS (Inverter) bekerja selama UPS dioperasikan.  
  •  Tegangan output yang lebih stabil (220 Vac). 
  • Tidak ada transfer time ( 0 ms). 
  • Bentuk gelombang output SINUSOIDA MURNI (Pure Sinewave). 
  •  Adanya jalur BY-PASS 
  •  Proteksi input dan output yang lebih baik. 
  •  Digunakan untuk beban-beban yang sangat sensitif.


 AUTOMATIC VOLTAGE RANGE (A V R)


0 komentar:

Posting Komentar