LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen
hardware dan software. Komponen
software meliputi: Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan
Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network
Adapter Driver, Protokol Jaringan.
Pada kegiatan belajar 2 akan difokuskan pada komponen hardware
dari LAN.
1) Personal Computer
Tipe
personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk
kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu
mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe
Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki
unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai
workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan
mengelola operasional jaringan tersebut.
2) Network Internet
Card (NIC)
Berdasarkan
tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card,
yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis
network card yang banyak digunakan, yaitu PCI.
Gambar 6. Jenis Network Card
3) Pengkabelan
Jaringan
komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan
sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva
terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan
teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari
teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat
optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Hingga
sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum
(seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi
“langit” (seperti laser dan serat optik). Akan dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama
lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi laser.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi
jaringan yang digunakan. Sebagai
contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun
ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan
kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk
mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau
tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC
(Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi
terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak
menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum
digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
4.Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Topologi Jaringan
|
Jenis kabel yang umum digunakan
|
Topologi
Bus
|
Coaxial,
twisted pair, fiber
|
Topologi
Ring
|
Twisted
pair, fiber
|
Topologi
Star
|
Twisted
pair, fiber
|
Setiap
jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu
dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada
tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
·
Coaxial
cable
·
Fiber
Optik
·
Twisted
pair (UTPunshielded
twisted pair dan STP shielded twisted pair)
a) Kabel Coaxial
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai
diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih
kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial
“gemuk”)
Kabel
coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,
dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna
kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick
Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut
sebagai yellow cable.
Kabel
Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan
aturan sebagai berikut :
·
Setiap
ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan
terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1
watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
·
Maksimum 3
segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated
segments.
·
Setiap
kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
·
Setiap
segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
·
Maksimum
panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
·
Maksimum
jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
·
Setiap
segment harus diberi ground.
·
Jarak
maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
·
Jarak
minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Gambar 7. Kabel Coaxial Thicnet dan Thinnet
Thin coaxial cable (Kabel
Coaxial “Kurus”)
Kabel
coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE
802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna
hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan
dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin
Ethernet atau ThinNet.
Kabel
coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus
mengikuti aturan sebagai berikut :
·
Setiap
ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
·
Panjang
maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
·
Setiap
segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
·
Kartu
jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
·
Maksimum
ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
·
Setiap
segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
·
Panjang
minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
·
Maksimum
panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
b) Fiber Optic
Jaringan
yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga
dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan
FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman
data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
Gambar 8. Kabel Fiber Optik
c) Twisted Pair
Ethernet
Kabel
Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair
(STP) dan unshielded twisted pair (UTP).
STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak
mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan
konektor RJ-11 atau RJ-45.
Tabel 5. Kategori Twisted Pair Cable
Kategori
kabel
|
Type
|
Feature
|
Type
CAT 1
|
UTP
|
Analog
(biasanya digunakan di perangkat telephone pada umumnya dan pada jalur ISDN
–integrated service digital networks. Juga untuk menghubungkan modem dengan
line telepon)
|
Type
CAT 2
|
UTP
|
Up
to 1 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)
|
Type
CAT 3
|
UTP,
STP
|
16
Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring atau
10BaseT)
|
Type
CAT 4
|
UTP,
STP
|
20
Mbits data transfer (biasanya digunakan pada topologi token ring)
|
Type
CAT 5
|
100
Mbits data transfer / 22 db
|
|
Type
CAT 5enhanced
|
UTP,
STP
|
1
Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4 copper pairs (kedua jenis CAT5 sering
digunakan pada topologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau
pada Fast Ethernet 100Mbps)
|
Type
CAT 6
|
Up
to 155 MHz or 250 MHz
|
2,5
Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10
Gbit/s
up to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit
Ethernet)
|
Type
CAT 7
|
Up
to 200 MHz or 700 Mhz
|
Giga-Ethernet
/ 20.8 db
(Gigabit
Ethernet)
|
Pada
twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola Star.
Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted
pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax,
karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan
kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted
pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah :
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi
untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel,
kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist)
masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi
yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga
bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian
rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced
mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan
insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference.
Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.
Gambar 9. Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori 5
atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan
yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Konector
yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi
komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight
cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis
koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client
ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk
menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu
digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
Gambar 10. UTP cable
CAT 5
Straigt Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi
masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight
cable ini, seperti tabel 6 :
Tabel 6. Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor RJ-45
Pin 1 wire color:
|
White/orange
|
Pin 2 wire color:
|
Orange
|
Pin 3 wire color:
|
White/green
|
Pin 6 wire color:
|
Blue
|
Pin 4 wire color:
|
White/blue
|
Pin 5 wire color:
|
Green
|
Pin 7 wire color:
|
White/brown
|
Pin 8 wire color:
|
Brown
|
Gambar11 . Menghubungkan Komputer Ke
HUB/Router,
Maka Digunakan Cara Straigth
Cable
Crossover Cable
Gambar12. Dasar Koneksi Crossover Untuk Kabel UTP
Gambar 13. Pemasangan Kabel UTP Untuk Crossover
Gambar
14
Menghubungkan Dua Komputer Tanpa Menggunakan HUB
(Peer To Peer),
Atau
Menghubungkan HUB Dengan HUB, Maka Digunakan Crossover Cable
a. Rangkuman 2
1) LAN
tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan
software. Komponen hardware meliputi : Personal Computer (PC), Network
Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem
Operasi Jaringan, Network Adapter Driverdan Protokol Jaringan.
2) Ada
tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu :
·
Coaxial cable
·
Fiber Optik
·
Twisted pair (UTP
unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)
2) Dikenal
dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter
lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
3) Ada
2 type penyambungan kabel untuk jaringan komputer, yaitu straight cable
dan crossover cable dimana masing-masing punya fungsi ynag
berbeda. Straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke
HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client
ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan
HUB ke HUB.
b. Tugas 2
1)
Pelajarilah uraian materi tentang konsep dasar
jaringan – LAN ini dengan baik. Buatlah rangkuman dari materi tersebut,
diskusikan dengan teman anda!
2)
Gambar
dan jelaskan bagian-bagia dari kabel :
a)
Coaxiall
b)
Twisted
pair (UTP dan STP)
c)
Fiber
Optik
3) Gambar dan jelaskan
penyambungan/koneksi kabel UTP untuk : sambungan straigtn cable dan crossover
cable
c. Tes Formatif 2
1) Apa
aturan/spesifikasi yang harus dikuti agar penggunaan kabel coaxiall jenis thinnet
optimal?
2) Sebutkan
pula aturan/spesifikasi yang harus dikuti agar penggunaan kabel Coaxiall jenis thicknet
optimal?
3) Mengapa
dalam kabel twisted ada beberapa categori yang berbeda?
4) Jelaskan
apa dan bagaimana penyambungan kabel UTP straight cable dan crossover
cable!
d. Kunci Jawaban Test Formatif 2
1) Agar
penggunaan thick coaxial optima l:
·
Setiap ujung harus
diterminasi dengan terminator 50-ohm.
·
Maksimum 3 segment .
·
Setiap kartu jaringan
mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
·
Setiap segment maksimum
berisi 100 perangkat jaringan.
·
Maksimum panjang kabel per
segment adalah sekitar 500 meter.
·
Maksimum jarak antar
segment adalah sekitar 1500 meter.
·
Setiap segment harus diberi
ground.
·
Jarak maksimum antara tap
atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah sekitar
5 meter.
·
Jarak minimum antar tap adalah
8 feet 2,5 meter.
2)
Agar
thin Coaxial optimal
·
Setiap ujung kabel diberi
terminator 50-ohm.
·
Panjang maksimal kabel
adalah 185 meter per segment.
·
Setiap segment maksimum
terkoneksi sebanyak 30 perangkat.
·
Kartu jaringan cukup
menggunakan transceiver yang onboard.
·
Maksimum ada 3 segment
terhubung satu sama lain
·
Setiap segment sebaiknya
dilengkapi dengan satu ground.
·
Panjang minimum antar
T-Connector adalah0.5 meter.
·
Maksimum panjang kabel
dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
3)
Pemberian katagori
1/2/3/4/5/6 dalam twisted cable merupakan
katagori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack.
Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan
kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing
pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa
lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga
bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian
rupa).
4) Penyambungan straigt
cable digunakan untuk
menghubungkan client ke HUB/Router. Penyambungannya dilakukan dengan menghubungkan
ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna.
Sedangkan penyambungan crossover
digunakan untuk menghubungkan client ke
client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke
hub. Penyambungan dilakukan seperti di bawah :
Gambar 15. Koneksi Crossover untuk Kabel UTP
e. Lembar Kerja 2
Alat
dan bahan :
1) Pensil/ball
point ............................................. 1 buah
2) Penghapus
...................................................... 1 buah
3)
Kertas folio...................................................... secukupnya
4)
Komputer (termasuk NIC).................................. 2 unit
5)
HUB................................................................ 1 unit
6)
Toolsheet........................................................ 1 unit
7)
Kabel UTP/STP................................................. secukupnya
8)
Konektor RJ 45................................................ 2 buah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1)
Berdo’alah
sebelum memulai kegiatan belajar.
2)
Bacalah dan pahami petunjuk
praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3)
Hati-hati ketika
membuka/menutup casing komputer.
Lembar Kerja 2
1) Amati
jenis kabel dan konektor yang mernghubungkan komputer anda (laboratorium
komputer sekolah) dengan jaringan. Catat jenis kabel dan konektor yang
digunakan! Amati pula topologi jaringan yang digunakan di laboratorium!
2) Bukalah
casing komputer anda. Dengan hati-hati lepas (amati) NIC yang digunakan. Catat
jenisnya! Pasang dan tutup kembali casing komputer anda.
3) Ambil
kabel UTP. Kupas ujung dari kabel.
4) Pasang
konektor RJ-45 pada kabel yang telah anda kupas! (lihat referensi pada modul).
5) Buat
hubungan straigt cable untuk menghubungkan komputer anda dengan HUB!
(Lihat referensi pada modul).
6) Buat
hubungan crossover cable untuk menghubungkan komputer 1 dengan komputer
2 (Lihat referensi pada modul).
7)
Periksakan
hasil kerja anda pada instruktur.
8)
Kembalikan
seluruh peralatan pada tempatnya.
2. Kegiatan Belajar 3 : Instalasi, konfigurasi, dan pengujian LAN (software)
pada sistem operasi (windows).
a. Tujuan Pemelajaran 3
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta diklat mampu melaksanakn
instalasi dan konfigurasi komponen LAN (secara software), serta menguji
jaringan dengan baik dan benar sesuai prosedur.
b. Uraian materi 3
Walaupun secara fisik hardware
telah dipasang (komputer dan NIC, pengkabelan, konektor, dan HUB, dll), tapi
jaringan komputer belum dapat difungsikan. Karena setiap device yang dipasang
butuh driver yang harus diinstal dan perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu.
Dalam modul ini akan dibahas instalasi dan konfigurasi jaringan dengan sistem
operasi windows.
Selanjutnya
akan dilakukan pengujian apakah komputer telah terhubung dengan benar, dan bisa
berhubungan dengan jaringan lokal (LAN).
1) Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan
Komputer
dengan sistem operasi Windows 98 di dalam jaringan komputer harus menggunakan
nama yang unik untuk menghindari adanya tumpang-tindih dengan komputer lain.
Untuk memberikan nama dapat mengikuti langkah-langkah berikut :
a) Pilih Start, Settings, dan Control Panel.
b) Double-klik ikon Network dan klik tab Identification.
Akan muncul
kotak dialog seperti gambar….
c) Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk
komputer yang akan digunakan.
d) Klik OK.
Gambar 16.
Kotak Dialog untuk Memberikan Nama Komputer nalam Jaringan
2) Menginstal dan Mengkonfigurasi Network Interface Card
Network
Interface card (NIC) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer dapat
“berinteraksi” dengan jaringan. Windows
98 mendukung beberapa tipe network, yaitu :
a) Ethernet,
b) Token Ring,
c) Attached Resource
Computer Network (ARCNet),
d) Fiber Distributed Data
Interface (FDDI),
e) Wireless, infrared,
f) Asynchronous Transfer
Mode (ATM).
Setelah NIC
dipasang dalam slot komputer secara benar selanjutnya driver jaringan harus
diinstal. Untuk meninstal dan mengkonfigurasi driver dapat dilakukan sebagai
berikut :
a) Control Panel,
double-klik icon Network.
b) Pilih tab Configuration, klik Add.
c) Setelah itu muncul kotak dialog Select Network Component
Type, klik Adapter, lalu klik Add.
Gambar 17.
Kotak Dialog untuk Menginstal dan
Konfigurasi Jaringan
d) Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.
e) Klik OK untuk menutup kotak dialog Network
Properties.
Setelah
meng-copy file driver yang dibutuhkan untuk mengenali kartu jaringan, Windows
98 akan me-restart komputer.
f) Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control
Panel dan double-klik icon Network.
g) Pilih Adapter, lalu klik Properties.
3)
Menginstall Protokol Jaringan
Untuk dapat
“berkomunikasi” dalam jaringan komputer, komputer harus mempunyai protokol.
Prosedur yang dapat dilakukan untuk menginstall protokol jaringan adalah :
a) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
b) Dalam tab Configurasi klik Add.
c) Pada kotak dialog Select Network Component Type, pilih Protocol
dan klik Add.
d) Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik
OK.
Gambar 18. Kotak Dialog untuk Menginstal Protokol
Windows98
menyediakan multiple-protokol di dalam satu komputer meliputi :
·
NetBIOS
Enhanced User Interface (NetBEUI)
protokol sederhana yang dapat digunakan untuk hubungan LAN sederhana
dengan hanya satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran.
·
Internetwork
Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX) protokol yang digunakan dalam lingkungan
Novell NetWare. IPX/SPX tidak direkomendasikan untuk penggunan non-NetWare,
karena IPX/SPX tidak universal seperti TCP/IP.
·
Microsoft
Data-link Control(DLC) dibuat oleh IBM
digunakan untuk IBM mainframe.
·
Transmission
Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP)
protokol standar yang umum.
·
Fast
Infrared Protocol digunakan secara
wireless (tanpa kabel), protokol yang mendukung penggunaan hubungan jarak dekat
dengan menggunakan infrared. IrDA (infrared Data Association) digunakan antara
lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digita assistant (PDA)
untuk saling berkomunikasi.
·
Asynchronous
Transfer Mode (ATM) teknologi jaringan
high-speed yang mampu mengirim data, suara, dan video secara real-time.
4)
Konfigurasi TCP/IP
Implementasi
TCP/IP pada Windows 98 meliputi:
a) Internet Protocol (IP),
b) Transmission Control Protocol (TCP),
c) Internet Control Message Protocol (ICMP),
d) Address Resolusion Protocol (ARP),
e) User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP
harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam
jaringan komputer. Setiap kartu jaringan (NIC) yang telah diinstall memerlukan
IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan
komputer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari
host ID.
5) Memberikan IP Address
IP address
dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) atau diisi secara manual.
Prosedur yang dilakukan
untuk mengisikan IP address :
a) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
b) Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam
daftar untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
c) Klik Properties.
Gambar 19. Kotak Dialog untuk Memberikan
IP Address
d) Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
·
Obtain
an IP address automatically
IP address
akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP
address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP
bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu
kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP
address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP
address ini berlangsung secara dinamis.
·
Specify
an IP address
IP address dan subnet mask
diisi secara manual.
e) Klik OK.
f) Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP
Properties, klik tab Gateway, masukkan nomor alamat server.
g) Klik OK.
h) Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming
Service (WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties,
klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta
masukan nomor alamat server.
i) Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS),
kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS
Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor alamat server.
j) Klik OK.
6) Menguji/Test Jaringan
Setelah
proses instalasi dan konfigurasi sistem jaringan (baik hardware maupun software)
selesai, maka perlu dilakukan test/uji.
Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah instalasi (mulai dari memasang
kabel sampai dengan konfigurasi sistem secara software) telah dilakukan dengan
benar.
Untuk mengetest TCP/IP, salah satu caranya dapat dilakukan
dengan instruksi ipconfig yang dijalankan under DOS. Lihat gambar
20!
Gambar 20. Test TCP/IP Menggunakan
ipconfig
Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi
IP yang terpasang pada Komputer kita. dari gambar diatas kita dapat melihat
beberapa informasi penting setelah kita menjalankan perintah IPConfig pada
jendela command prompt di komputer kita, misalnya adalah kita bisa
melihat Host Name, primary DNS jaringan, physical Address
dan sebagainya. Harus
diingat bahwa perintah ini dapat dijalankan dengan
baik apabila telah terpasang Network Card di komputer anda. Ipconfig
menampilkan informasi berdasarkan Network Card yang terpasang.
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan
sudah berjalan dengan baik, utilitas ping dapat digunakan.
Gambar 21. Utilitas Ping untuk Memeriksa Koneksi
Jaringan
Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan
kita sudah bisa berfungsi dan terhubung dengan baik, misalkan pada gambar
diatas terlihat perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada
keluar pesan Replay form No IP ( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan
waktunya berapa detik itu menandakan bahwa perintah untuk menghubungkan ke LocalHost
dapat berjalan dan diterima dengan baik, namun seandainya jika kita
melakukan ping untuk nomor IP yang tidak dikenal seperti gambar 20 diatas maka
akan dikeluarkan pesan Request Time Out
yang berarti nomor IP tidak dikenal dalam jaringan tersebut (
ping 192.168.0.90 ). Untuk
lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Misalkan anda telah
men-setup 2 buah terminal dengan alamat IP 202.159.0.1 dan 202.159.0.2, anda
dapat melakukan test ping di mode dos dengan mengetik "PING
202.159.0.2" dari terminal dengan IP address 202.159.0.1 dan anda akan
mendapatkan respon seperti :
Pinging 202.159.0.2
with 32 bytes of data:
Reply from
202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from
202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from
202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from
202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Jika
anda mendapatkan respon seperti diatas, maka koneksi jaringan sudah benar.
Respon lain selain contoh diatas diartikan bahwa jaringan anda belum bekerja
dengan benar. Kesalahan dapat saja terjadi di sistem pengkabelan, kartu
jaringan, atau setup network.
Catatan : TTL adalah Time
To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang
dijaringan.
c. Rangkuman 3
1)
Walaupun
secara fisik hardware/device jaringan telah terpasang namun jaringan komputer
tidak otomatis dapat difungsikan, tapi perlu diinstal dan dikonfigurasikan
terlebih dahulu.
2)
Sistem
operasi windows mendukung user untuk membangun sistem jaringan, baik lokal
(LAN) maupun secara global (internet). Fasilitas-fasiltas yang disediakan oleh
windows cukup lengkap.
3)
Di
dalam jaringan komputer harus diidentifikasikan sehingga punya nama yang
spesifik, tidak tumpang tindih dengan komputer lain.
4)
Selain
nama-nama komputer yang unik, hal-hal yang perlu dikonfigurasi anatara lain:
NIC, Protocol jaringan, Konfigurasi TCP/IP, dan memberikan IP address.
5)
Setelah
proses instalasi dan konfigurasi jaringan selesai, jaringan haruslah di test,
untuk melihat apakah instalasi (mulai dari memasang kabel sampai dengan
konfigurasi sistem secara software) telah dilakukan dengan benar, dan bisa
beroperasi dengan baik ataukah belum. Jika belum berati masih ada kesalahan dan
haruslah diperbaiki.
d. Tugas 3
1)
Pelajarilah uraian materi tentang instalasi dan
konfigurasi komponen LAN (secara software—driver) dengan baik. Buatlah
rangkuman dari materi tersebut, diskusikan dengan teman anda!
2)
Buka
control panel network dari menu komputer anda! (start Ã
setting à control panel Ã
setting). Klik beberapa tombol yang ada di situ (Lakukan eksplorasi). Amati dan
catat apa yang terjadi, dan simpulkan apa fungsinya!
3) Cari dan baca makalah/materi yang terkait test/uji
jaringan. Diskusikan dengan teman anda!
e. Tes Formatif 3
1)
Mengapa
hardware/device jaringan, walaupun sudah diinstal/dipasang, tapi jaringan
komputer belum bisa difungsikan?
2)
Mengapa
komputer harus diberikan nama, dan namnya harus unik?
3)
Bagimanakah
caranya memberikan IP address terhadap komputer tertentu dalam jaringan?
4)
Apakah
DHCP itu? Untuk fungsinya? Bagaimana kerjanya?
5)
Bagaimanakah
cara kita untuk menguji jaringan, untuk melihat apakah komputer sudah terhubung
dengan jaringan ataukah belum? berikan contoh!
f. Kunci jawaban formatif 3
1)
Karena
hardware tersebut perlu dikonfigurasikan. Demikian juga untuk dapat saling
berkomunikasi komputer bituh protocol. Sebelum semuanya di instal/dan
dikonfigurasi jaringan belom akan berfungsi.
2)
Komputer
harus diberi nama supaya dapat dikenali oleh komputer lain dalam satu groupnya
(jaringan). Nama harus unik (berbeda dengan yang lain) hal ini untuk
menghindari adanya kesalahan identifikasi, Supay tidak salah kirim, atau salah
terima data dari komputer lain.
3)
Ada dua cara untuk memberikan
IP address. Pertama dengan cara manual. IP addrsss dan sub net akan diisikan secara manual ke
dalam kotak dialog! Kedua dengan menggunakan DHCP. DHCP akan memberikan IP
adddress secara otomatis pada komputer yang menggunakan TCP IP
4)
DHCP
(Dynamic Host Configuration
Protocol)
adalah suatu protokol jaringan yang berfungsi untuk mendistribusikan IP pada
jaringan secara otomatis. DHCP
bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu
kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP
address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP
address ini berlangsung secara dinamis.
5) Untuk mendeteksi apakah
hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik, dapat menggunakan
utilitas ping. Contoh: Ada dua buah komputer yang kita set dalam
jaringan. Komputer 1 kita set dengan alamat IP 202.159.0.1 dan komputer 2 kita
set dengan IP 202.159.0.2. Kita dapat melakukan test ping dalam mode DOS.
Misalkan dari komputer 1 ketik "PING
202.159.0.2". Jika respon yang kita dapatkan adalah :
Reply from 202.159.0.2: bytes=32
time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32
time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32
time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32
time<10ms TTL=32
Berarti koneksi
jaringan sudah benar. Respon lain selain contoh diatas diartikan bahwa jaringan
belum bekerja dengan benar.
g. Lembar Kerja 3
Alat dan bahan :
1) Pensil/ball
point ................................................... 1 buah
2) Penghapus
............................................................ 1 buah
3)
Kertas folio............................................................ secukupnya
4)
Komputer (termasuk NIC)........................................ min 2 unit
5)
HUB 1 unit
6)
Toolsheet 1 unit
7)
Kabel UTP/STP....................................................... secukupnya
8)
Konektor RJ 45...................................................... 2 buah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah
sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Bacalah
dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3) Pastikan
komputer, HUB, kabel, konektor semua kondisinya baik.
4) Jangan
meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
5) Gunakanlah
komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
6) Setelah
selesai, matikan komputer dengan benar.
Lembar Kerja
1) Periksa
semua kabel penghubung pada komputer.dan HUB.
2) Pasanglah
konektor pada kabel UTP.
3) Hubungkan
antara komputer-komputer yang ada (bisa langsung antar 2 komputer atau melalui
HUB). Lihat kembali kegiatan belajar 2!
4) Hidupkan
masing-masing komputer (dan juga hub) dengan menekan saklar pada komputer,
jangan menghidupkan komputer dengan memasukkan colokan ke stop kontak ketika
saklar dalam keadaan on.
5) Setelah
booting windows selesai berikan nama komputer secara unik (identifikasi
komputer dalam jaringan)!
6) Selanjutnya
konfigurasikan NIC anda!
7) Lakukan
penginstalan protocol jaringan!
8) Konfigurasikan
TCP/IP anda!
9) Berikan
IP Address pada komputer anda!
10)
Ulangi Langkah 5-9 untuk
setiap komputer yang ada pada jaringan!
11)
Ujilah TCP/IP anda menggunakan instruksi ipconfig!
12)
Ujilah koneksi komputer anda dengan jaringan dengan ping!
13)
Cobalah
lakukan komunikasi dengan komputer lain dalam satu jaringan!
14)
Jika
telah selesai, matikanlah komputer dengan benar!
0 komentar:
Posting Komentar